Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih lompat galah Indonesia, Sainih menilai ukuran lapangan lompat galah yang berada di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta masih terlalu sempit.
Menurutnya, untuk awalan 14 langkah yang dilakukan oleh anak asuhnya, Richsan Idan Fauzan pada perlombaan test event Asian Games, Selasa (13/2/2018), ia rasa masih terlalu sempit.
“Lapangan kalau menurut saya sudah bagus. Tapi, saya menilai untuk awalan langkah masih kurang panjang. Kita pakai 14 langkah saja sudah ngepres, bagaiman kalau peserta asing yang biasa menggunakan awalan 20 atau 22 langkah. Ini masih terlalu sempit,” kata Sainih dalam jumpa pers seusai perlombaan di SUGBK, Selasa, (13/2/2018).
Lapangan atau arena lompat galah digelar di belakang gawang sebelah utara SUGBK.
Terlihat matras berwana merah membentang lebar dengan kedua tiang yang menjulang di kedua sisinya.
Trek awalan lari pun tepat berada di depan matras. Pembatasnya, trek lari yang melingkar di seputaran lapangan sepakbola.
Sementara itu, hal senanda juga dikatakan oleh Richsan Idan Fauzan yang pada perlombaan tadi berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan dua rekan senegaranya Abadi Teuku Tegar dan Irawan Dedi dengan catatan 4.90 meter.
“Secara keseluruhan saya nilai lapangan bagus karen sudah pakai tartan, matras dan galahnya juga bagus. Tapi, saya rasa trek untuk awalan langkah itu masih pendek, tadi saya lari 14 langkah saja sudah ngepas,” kata atlet berumur 18 tahun tersebut.