Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komandan Kontingen (Chief de Mission/CdM) Indonesia dalam Asian Games 2018, Komisaris Jenderal Pol. Syafruddin mengaku optimis cabang angkat besi kelas 62 Kg pasti akan dipertandingkan setelah sebelumnya Federasi Angkat Besi Asia (AWF) mencoret nomor tersebut di pertandingan Asian Games 2018.
Pernyataan itu ia lontarkan sesuai menghadiri rapat terkait prestasi Asian Games 2018 yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Sekretariat CdM, Gedung Perjuangan dan Solidaritas Atlet Asian Games, Kompleks PTIK, Kebayoran Baru, Kamis (8/3/2018).
“Untuk kelas 62 Kg masih terbuka, saya yakin itu bisa dipertandingkan. Kita tunggu Pak Erick Thohir sedang berjuang di sana, makanya dia tidak hadir sekarang,” kata CdM Komjen Pol Syafruddin.
Sebelumnya, terkait dihapusnya nomor 62 Kg yang menjadi nomor prioritas emas Indonesia, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi pun sudah berkirim surat ke Olympic Council of Asian (OCA) dan berharap OCA kembali ke rapat Coordination Committee (Korkom) Asian Games 2018.
“Yang pasti pemerintah sudah berusaha. Saya berkirim surat dan Pak Wapres tadi juga begitu dan Pak CdM terus berjuang. Saya yakin federasi asia dan OCA kembali ke korkom,” kata Menpora.
Namun, tak hanya CdM dan Menpora yang menginginkan nomor tesebut bisa dipertandingkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun turutmenanggapi rencana dihapusnya kelas 62 kg oleh AWF yang menyangkut nasib atlet angkat besi Eko Yuli Irawan.
JK mengatakan persoalan tersebut sadang dibicarakan di tingkat federasi Internasional.
“Ya Itu sedang diselesaikan di tingkat federasi. Karena memang jumlah 462 itu fixed. Kalau ada yang ditambah dan dikurangi itu juga kan negosiasi,” kata Wapres Jusuf Kalla.