News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Luar Biasa Ada dua Perenang Memecahkan Empat Rekornas di Nomor yang sama kata Harlin Rahardjo

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harlin Rahardjo (kiri) dan Kania

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat rekor nasional dipecahkan dua perenang nasional di ajang Singapore National Age Group yang berlangsung di OCBC Aquatic Centre, Singapura, Kamis 15 Maret 2018.

Dua perenang yang menciptakan rekornas adalah Vannesae Evato dan A.A. Istri Kania Ratih.

"Luar biasa ada 2 perenang memecahkan 4 Rekornas di nomor yang sama. Padahal mereka sedang dalam tahap latihan awal yang cukup berat mulai bulan Februari," ungkap wakil ketua umum PB PRSI, Harlin Rahardjo dari pinggir kolam.

Di nomor 200 meter gaya dada putri, perenang nasional Ananda Treciel Vannesae Evato berhasil memecahkan rekornas dengan waktu 2 menit 33,04 detik yang diciptakan pada babak penyisihan di sesi pagi hari. Rekornas lama tercatat 21 tahun lalu oleh Rita Mariani 2 menit 33,34 detik pada SEA GAMES 1997.

Pada sesi final, malam hari, Vannesae kembali mempertajam rekornas menjadi 2 menit 32,51 detik.

"Saya seneng banget dan terharu, karena ini beda dengan rekor-rekor yang lain. Rekor yang paling lama belum terpecahkan, 21 tahun. Saya juga ingin sekali pecahkan, dan baru sekarang kesampaian. Bonusnya bisa 2 kali pecah rekornas," ujar Vannesae.

Sang pelatih asal Perancis, David Armandoni mengaku cukup puas, namun masih ada target jangka panjang yang harus dicapai Vannesae.

"Saya sudah 5 tahun pegang Vannesae, dan kemajuan sangat bagus. Tiga perenang Azzahra, Felicia dan Vannesae berlomba untuk pecahkan rekornas yang sudah bertahan lama ini. Bagus untuk Vannesae bisa pecahkan rekornas 21 tahun ini. Saya juga masih punya target Vannesae bisa mencatat waktu 2 menit 32 detik hingga akhirnya di Asian Games bisa sampai 2 menit 30 detik," papar David usai lomba.

A.A. Istri Kania Ratih di nomor 50 meter gaya kupu-kupu putri dengan catatan 27,90 detik. Memecahkan rekornas lama atas nama Angel Gabriel Yus 27,96 detik di PON 2016. Pada final malam harinya, Kania kembali memecahkan rekornas atas namanya sendiri menjadi 27,85 detik.

"Kania sebenarnya spesialis gaya bebas dan punggung. Tapi bisa pecah rekornas gaya kupu-kupu. Ini luar biasa," tutur Harlin.

Sebelumnya di hari pertama, Rabu (14/3/2018) Adinda Larasati Dewi (18 tahun) memecahkan rekornas di nomor 200 meter gaya kupu-kupu putri dengan catatan 2 menit 12,92 detik lebih cepat dari rekornas lama atas nama Monalisa Arieswaty Lorenza dengan catatan 2 menit 13,08 detik.

Selain itu, Wakil Ketua Umum PB PRSI Harlin E. Rahardjo memuji tim pelatih yang juga menempa atlet junior selama pelatnas di Bali. Hasilnya para perenang junior menunjukan peningkatan.

Sebut saja perenang jarak jauh Athalarik Maulidio dari Jawa Barat di nomor 800 meter dengan waktu 8:24,24 detik yang menempati peringkat dua dan Fauzan Martzah di nomor 200 meter gaya kupu-kupu catatan waktunya lebih tajam menjadi 2:06,73 detik.

"Tugas David Armandoni berjalan baik yakni mempersiapkan pelapis untuk tim senior. Sebut saja Dio catatannya lebih tajam 6 detik dan Fauzan lebih cepat 3 detik," jelas Harlin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini