TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Asian Para Games (APG) 2018 menjadi salah satu momen terbaik melakukan sosialisasi kesetaraan bagi penyandang kekurangan fisik.
Pasalnya Indonesia menjadi tuan rumahsedangkan Jakarta dan Palembang sebagai kota penyelenggaraanmultievent olahraga atlet difabel se-Asia.
“APG merupakan kegiatan olahraga terakbar se-Asia sehingga sangat tepat untuk sosialisasi kesetaraan bagi masyarakat difabel,” ungkap Presiden National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap mereka yang kekurangan fisik, atlet difabel melakukan sosialisasi melalui #PARADAYSPIRIT.
Dengan tagline KAMI JUARA !!!, kegiatan akan diselenggarakan di 31 titik di kota-kota terpilih di seluruh Indonesia dengan mengadopsi CAREFREE DAY dari kegiatan Car Free Day yang diadakan setiap akhir pekan.
“PARADAYSPIRIT merupakan bentuk sosialisasi kepada masyarakat Indonesia dari atlet difabel yang berlaga di APG. Ini bentuk kepedulian atlet difabel agar masyarakat bisa menerima keberadaan kelompok orang yang mengalami keterbatasan fisik,” kata Senny.
Pentingnya kegiatan itu, Senny berharap PARADAYSPIRIT mendapat dukungan dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta.
PARADAYSPIRIT menyatukan kegiatan olahraga yang melibatkan atlet difabel dan nondifabel serta masyarakat luas.
Rangkaian kegiatan acara sosialisasi olahraga dikemas ringan dengan menyatukan kesenian yang menghibur masyarakat di kota-kota terpilih.
“NPC berencanamemecahkan rekor kain dukungan terpanjang dari masyarakat kepadaatlet APG. Surakarta menjadi kota pembuka #PARADAYSPIRIT yangrencananya dibukaMenko PMK Puan Maharani,” jelas Mustofa Ramly dari 86PRODUKSI sebagai divisi kegiatan NPC.
Ditambahkannya, “Puncaknya, kami menggelar Paraday Fun Run dengan jarak 9 km di Bali pada 9 September. Ini merupakan akhir acara besar dari rangkaian #PARADAYSPIRIT sekaligus momenmenyambut perayaan HUT NPC, 31 Oktober.”
Keterbatasan fisik yang disandang membuat mereka terpinggirkan. Penting sekali bila masyarakat makin disadarkan kesetaraan bagi orang difabel.