Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Sabtu pagi (14/4/2018), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi bersama dengan Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal beserta rombongan menyempatkan diri berkunjung ke Pulau Pisang.
Sekitar pukul 07.00 WIB, Menpora bersama rombongan berangat menggunakan kapal boat menuju Pulau Pisang. Kurang lebih sekitar 45 menit perjalanan, Menpora tiba dan langsung disambut hangat masyarakat sekitar.
Setelah menikmati beberapa makanan khas Pulau Pisang seperti Serabi, Menpora bersama Bupati berboncengan naik sepeda motor untuk keliling pulau tersebut, termasuk mendatangi tempat pembuatan kain tenun Tapis.
Pulau yang berada di seberang kota Krui, Pesisir Barat Lampung itu memang telah lama menjadi tujuan wisata bagi para wisatawan yang datang di Krui.
Pulau Pisang yang merupakan wilayah satu kecamatan memiliki 6 (enam) desa, yaitu Pekon Labuhan, Pekon Pasar, Sukadana, Suka Marga, Pekon Lok, dan Bandar Dalam. Secara administrasi Pulau Pisang terletak pada kecamatan Pulau Pisang, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung.
Selain itu, tempat menarik lainnya yang dikunjungi Menpora yakni Sekolah Dasar Pasar Pulau Pisang yang didirikan tahun 1890. Arsitektur bangunan kayu zaman Belanda terlihat kental di sekolah tersebut. Kehadiran Menpora pun langsung disambut para murid yang menggunakan seragam pramuka.
Usai bercengkerama denga murid-murid SDN Pulau Pisang dan para gurunya Menpora langsung berolak ke Krui untu membuka kejuaraan selancar internasional Krui Pro 2018.
Namun, dalam perjalanannya, Menpora semakin takjub dengan keindahan alam di Krui. Pasalnya, kapal boat yang ditumpanginya ternyata diikuti oleh sekumpulan lumba-lumba yang memang juga menjadi tujuan wisata di pulau ini.
“Kunjugan ke Pulau Pisang, Krui Pesisir Barat tadi pagi sangat berkesan, Pulaunya indah dan airnya jernih. Selain membeli kain tenun khas setempat, di perjalanan pulang, saya bertemu dengan kawanan lumba-lumba. Keren,” kata Menpora.
Menurut yazid salah seorang pengemudi kapal boat yang kami tumpangi, berjumpa dengan lumba-lumba di perairan menuju Pulau Pisang merupakan momen langka.
“Lumba-lumba biasa muncul itu jam 7-10 pagi. Tapi, waktu itu pernah ada turis asing, hampir tiga hari untuk melihat lumba-lumba ternyata lumba-lumbanya tidak ada,” kata Yazid.
“Seperti sekarang, tadi pagi pas kita cari tidak ada, eh baru muncul sekarang. Memang kalau sekalinya muncul itu jumlahnya banyak,” sambungya.