Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG – Terkenal akan keindahan pantainya, daerah Krui di Pesisir Barat, tak heran kini telah mampu menyedot para wisatawan mancanegara untuk hadir ke daerah yang berada di bagian barat Lampung itu.
Mereka yang datang biasanya adalah orang-orang yang hanya sekadar hobi berselancar, dan para atlet selancar yang memang sengaja berburu gulungan ombak yang sangat bagus.
Sujeong-im (23), wanita peselancar wanita asal Korea Selatan itu menagatakan bahwa ia sangat takjub dengan keindahan alam terutama pantainya yang berada di Krui.
“Ketika saya tiba di sini, tempatnya fresh dan masih alami. Saya memang sangat senang bisa berada di tempat-tempat alam yang bagus. Dan orang-orang di sini ramah. Memang di sini agak sedikit panas, tetapi itu justru baik buat saya,” kata Sujeong-im setelah berselancar di Pantai Tanjung Setia, Krui, Pesisir Barat, Lampung, Sabtu (14/4/2018).
“Di sini ombaknya cantik, airnya dangkal, tetapi itulah mengapa ombaknya jadi bagus, jadi memungkinkan saya bisa mengambil napas yang dalam. Pohon kelapanya juga indah, bisa minum air kelapa segar, dan teman2 saya di Krui senang bernyanyi,” sambungya.
Meski pantai di Krui ia akui sangat bagus, namun dari segi transportasi Sujeong-im menilai bahwa faktor tersebut masih sangat kurang memadai.
Hal ini dikarenakan dari Bandara Raden Inten II yang berada di Kota Bandar Lampung menuju ke Krui hanya bisa dilalui jalan darat, dan itu pun memakan waktu sekitar tujuh jam.
“Perjalanan darat dari airport (bandar lampung) ke Krui benar- benar jauh. Memakan waktu sekitar 7 jam. Saya seolah merasa pinggul saya hilang (karena duduk terlalu lama di mobil – red). Saya dengar di Krui ada bandara, tetapi belum begitu aktif. Namun, pastinya akan lebih bagus jika ada pesawat kecil yg bisa langsung membawa turis ke krui,” keluhnya.
Ia pun berharap Pemerintah Indonesia bisa memperbaiki hal ini agar ke depannya para turis asing maupun lokal bisa lebih mudah menuju ke Kriau, Pesisir Barat, Lampung.
“Harapan kami dari karena jalur darat dirasa sangat lama dan belum lagi jalanannya ada yang rusak, saya pikir Bandara harus segera diaktifkan setidaknya pesawat kecil bisa membawa kami langsung ke Krui,” tutupnya.