TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Ajang pencarian bibit pebulutangkis berbakat Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 akhirnya dimulai di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada 5–7 Mei 2018.
Para legenda bulutangkis Indonesia dan pelatih PB Djarum akan kembali memulai berburu pebulutangkis muda yang memiliki kualitas istimewa, untuk ditempa menjadi bintang bulutangkis Indonesia masa depan.
Selama tiga hari, atlet-atlet muda dari berbagai daerah ini akan saling berkompetisi menunjukkan kemampuan terbaiknya di GOR Arie Lasut.
Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi berharap di Manado bakal muncul calon-calon atlet bulutangkis yang memiliki bakat istimewa. Tak hanya istimewa secara teknik, namun juga punya mental serta karakter juara.
“Kita ingin dari Indonesia Timur ini, baik dari Sulawesi, Maluku, sampai Papua, kembali melahirkan bakat-bakat baru yang punya karakter dan mental sekuat baja. Punya jiwa petarung yang tidak pernah menyerah,” ungkap Fung Permadi dalam jumpa pers sehari sebelum Audisi Umum di GOR Arie Lasut, Jumat petang (4/5/2018).
Fung mencontohkan Liliyana Natsir, atlet PB Djarum kelahiran Manado yang mampu menjadi juara dunia karena punya karakter yang kuat dan tangguh.
Menurut Fung, atlet asal kawasan Indonesia Timur umumnya punya kelebihan dari karakternya yang keras dan tidak mau kalah.
“Jadi tunjukkan mentalitas itu dalam pertandingan di lapangan besok. Perlihatkan kualitas terbaik yang kalian miliki,” tuturnya.
Selama ini, tambah Fung, jumlah atlet-atlet bulutangkis asal Indonesia Timur selalu bermunculan.
Tak sedikit pula para pebulutangkis hasil Audisi Umum di Manado yang telah menunjukkan kualitasnya di kancah nasional bersama PB Djarum.
Diharapkan, akan lebih banyak lagi atlet-atlet muda berbakat yang terjaring sehingga mampu terus menjaga suplai prestasi di cabang olahraga bulutangkis bagi Indonesia.
“Persaingan bulutangkis dunia saat ini sudah semakin ketat. Jika ingin terus bersaing, maka kualitas kita harus semakin meningkat,” jelas mantan anggota tim Thomas Indonesia ini.
Sejumlah nama atlet-atlet muda asal Sulawesi Utara yang telah menghuni PB Djarum hasil dari seleksi Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, di antaranya Jovika Vandaria Ester Matiho, Angelica Devira Pascoal, dan Fadillah Adia Mekah Rivai.
Jovika merupakan jebolan Audisi Umum tahun2014 sementara Angelica Devira dan Fadillah Adia merupakan lulusan Audisi Umum tahun 2017.
Setahun menimba ilmu di PB Djarum, Angelica Devira sudah mulai menunjukkan prestasi dengan menjadi runner-up Tunggal Usia Dini Putri di ajang Daihatsu Astec Open 2018 Seri I Bandung.
Prestasi Devira semakin berkilau di ajang Daihatsu Astec Open 2018 Seri II Denpasar dengan raihan gelar juara Tunggal Usia Dini Putri. Sementara Jovika Vandaria baru saja sukses menjadi Juara Ganda Campuran Remaja Djarum Sirnas Riau Open 2018.
Mengenai kesiapan pembukaan Audisi Umum pada Sabtu (5/5), Fung mengatakan bahwa antusiasme penggemar bulutangkis di Manado sudah mulai terlihat dari jumlah peserta yang telah melakukan daftar ulang secara langsung di GOR Arie Lasut.
Hingga berita ini diturunkan pada Jumat (4/5) sekitar pukul 18.00 WITA, tercatat lebih dari 503 peserta yang telah mendaftar. Proses pendaftaran ulang masih terbuka hingga Jumat malam.
“Kami perkirakan jumlah peserta masih akan terus bertambah. Prediksinya kemungkinan bisa mencapai lebih dari 350 peserta,” tambah Fung.
Sementar, Ketua Tim Pencari Bakat PB Djarum Christian Hadinata menuturkan, para atlet muda yang bersaing Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Manado akan melewati sejumlah tahapan seleksi selama tiga hari. Pada hari pertama seluruh peserta akan menjalani tahap screening.
Ini merupakan tahapan seleksi melalui pengamatan langsung Tim Pencari Bakat PB Djarum. Para peserta akan saling bertanding sesuai kategori usia masing-masing dan diamati secara langsung oleh Tim Pencari Bakat PB Djarum yang terdiri dari Christian Hadinata, Fung Permadi, Bobby Ertanto, Lius Pongoh, Luluk Hadiyanto, Engga Setiawan, Denny Kantono, Richard Mainaky, Meliana Jauhari, dan Shendy Puspa.
Hari berikutnya, para peserta yang lolos screening akan masuk ke fase turnamen. Di sinilah para peserta akan bertarung dengan sistem gugur. Seluruh peserta kembali dipertandingkan sesuai kelompok usianya.
“Fase turnamen ini akan berlangsung hingga terakhir di hari Senin. Para peserta yang mencapai semifinal di Manado berhak meraih Supertiket untuk melaju ke babak Final Audisi di Kudus. Tahun ini kami menggunakan format tiga kategori yaitu U-11, U-13 dan U-15 untuk putra dan putri. Dengan tiga kategori itu, kami harapkan pencarian bakat untuk audisi umum kali ini bisa semakin tajam dalam melihat kemampuan para pebulutangkis belia," urai Christian.
Usai di Manado, PB Djarum akan melanjutkan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis yang bergulir di lima kota lainnya di Pulau Jawa. Kota-kota tersebut adalah Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus.
Para atlet yang berhasil lolos dari fase Audisi Umum di Manado akan melaju ke babak Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 7-9 September 2018.
Di tahap final ini mereka akan kembali berkompetisi dengan para atlet dari kota-kota lainnya sebelum akhirnya diumumkan siapa saja yang resmi diterima menjadi atlet PB Djarum.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun).
Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehari sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi.
Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.
Jadwal Pelaksanaan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018:
24-26 Maret Pekanbaru GOR Angkasa
14-16 April Balikpapan GOR Hevindo
5-7 Mei Manado GOR Arie Lasut
21-23 Juli Purwokerto GOR Satria
21-23 Juli Surabaya GOR Sudirman
4-6 Agustus Cirebon GOR Bima
4-6 Agustus Solo Raya GOR RM Said, Karanganyar
4-6 September Kudus GOR Djarum, Jati Kudus
7-9 September Final di Kudus GOR Djarum, Jati Kudus