TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Salah satu yang membuat event Pekan Olahraga Perempuan ini meriah adalah pesertanya yang semuanya perempuan. Mereka datang dari berbagai latar belakang yang berbeda. Baik dari segi usia, profesi dan organisasi.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah peserta dari Ikatan Bidan Indonesia atau IBI.
Profesi kebidanan dari Bantul ini mengirim delegasinya untuk mengikuti cabor bola voli dan gobak sodor.
Datang dengan persiapan maksimal, IBI Bantul optimis akan memenangkan pertandingan.
"Olahraga itu sudah menjadi life style kami, setiap hari bidan diwajibkan untuk olahraga fisik minimal 30 menit dan kami konsisten melakukan itu. Jadi kami optimistis bisa sampai ke grand final," tutur Lia, katua IBI Bantul.
Menurutnya, selama ini mereka cukup kesulitan menemukan media yang tepat untuk menyalurkan potensi dalam olahraga.
Pasalnya sebagian besar pertandingan olahraga diikuti oleh peserta lelaki. Maka yang dilakukan hanya sekedar menyalurkan hobi tidak pernah mengikuti kompetisi.
"Kami seneng banget dapat undangan untuk ikut POP ini. Jarang lho ada kompetisi olahraga perempuan dan ini pertama kalinya IBI Bantul ikut kompetisi olahraga yang levelnya nasional," imbuhnya.
Lia menuturkan kesempatan untuk berkompetisi dalam bidang olahraga harus seimbang antara lelaki dan perempuan.
Event ini menjadi cerminan bahwa banyak perempuan bahkan ibu-ibu rumah tangga yang jago main voli atau bulutangkis.
Maka, Lia berharap ajang Pekan Olahraga Perempuan ini bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan cabor yang dipertandingkan lebih banyak.
Semangatnya dibuktikan dengan memboyong puluhan suporter dari Yogyakarta. Dengan yel-yel dan atribut menarik, IBI Bantul siap bertanding sampai grand final di Jakarta pada Oktober nanti.