TRIBUNNEWS.COM, JEREZ - Tim Movistar Yamaha tengah dilanda kebingungan perihal performa jeblok kedua pebalap mereka, Valentino Rossi dan Maverick Vinales.
Dari empat seri balap MotoGP 2018, Rossi dan Vinales kalah dari pebalap tim Yamaha Tech3, Johann Zarco.
Johann Zarco sejauh ini telah meraih dua kali podium posisi kedua berbanding satu podium yang masing-masing diperoleh Rossi dan Vinales.
Bahkan di tabel klasemen pebalap MotoGP, Johann Zarco memiliki posisi lebih baik yakni di peringkat kedua dengan raihan 58 poin.
Sedangkan Vinales berada di peringkat ketiga dengan raihan 50 poin dan Rossi di peringkat keenam dengan raihan 40 poin.
Situasi dimana pebalap tim satelit Yamaha mampu mengungguli pebalap tim pabrikan baru kali ini terjadi.
Padahal pebalap berkebangsaan Prancis itu menggunakan motor Yamaha M1 bekas tim pabrikan.
Situasi seperti ini ternyata pernah terjadi di Honda, dimana pebalap tim satelit lebih moncer ketimbang pebalap tim pabrikan.
Pada tahun 2004, pebalap tim Gresini Racing, Sete Gibernau, mampu menjadi runner-up di bawah Valentino Rossi dengan raihan 10 podium dan 4 kemenangan.
Saat itu Max Biaggi dan Nicky Hayden menjadi pebalap tim Repsol Honda.
Satu tahun berselang, lagi-lagi pebalap tim Gresini Racing mampu mengungguli duet pebalap tim pabrikan, namun kali ini Marco Melandri.
Pada musim 2005, Marco Melandri berhasil 7 kali naik podium dan meraih 2 kemenangan untuk mengakhiri musim sebagai runner-up.
Sedangkan pada musim 2005, Tim Repsol Honda menduetkan Alex Barros dan Nicky Hayden.
Namun tim Movistar Yamaha masih memiliki waktu untuk memperbaiki performa mereka, mengingat MotoGP 2018 masih menyisakan 15 seri tersisa.