TRIBUNNEWS.COM - Pebalap penguji Ducati, Casey Stoner mengatakan bahwa Valentino Rossi adalah acuan bagi para pebalap tim asal Italia tersebut.
Seperti diketahui, Valentino Rossi pernah menjadi pebalap tim Ducati selama dua tahun, yakni 2011-2012.
Namun, dalam dua tahun masa baktinya bersama Ducati, Valentino Rossi gagal memenuhi ekspektasi tinggi yang dibebankan kepadanya.
Baca: Soal Keinginan Indonesia Jadi Tuan Rumah MotoGP 2020, Begini Kata Menpora Imam Nahrawi
Pemegang sembilan gelar juara dunia itu hanya mampu meraih tiga kali posisi podium dalam dua tahun kebersamaannya bersama Ducati.
Menurut Casey Stoner, performa kurang memuaskan Valentino Rossi pada saat itu sering kali dijadikan alasan para pebalap Ducati saat ini tatkala tampil kurang bagus.
"Banyak pebalap melihat penampilan Rossi di Ducati dan kemudian berbicara 'Jika Rossi tidak berhasil, maka saya punya alasan (untuk gagal)'," kata Casey Stoner seperti dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Namun, ketika pebalap Ducati berada di depan, semua orang terguncang. Karena semua orang melihat motor Ducati mampu menang," lanjut Casey Stoner.
Pada sisi lain, ketika Jorge Lorenzo bergabung dengan Ducati, pebalap Spanyol itu seringkali dibanding-bandingkan dengan Valentino Rossi.
Baca: MotoGP Catalunya 2018: Selain Marquez dan Rossi, Lorenzo dan Petrucci Bakal Hadir saat Jumpa Pers
Namun, Jorge Lorenzo memiliki hasil lebih baik ketimbang Valentino Rossi usai mampu meraih kemenangan pada seri keenam MotoGP 2018 yang berlangsung di Italia, Minggu (3/6/2018).
Sementara itu, sejak era Casey Stoner berakhir pada tahun 2010, Ducati butuh waktu enam tahun untuk meraih kemenangan lagi.
Saat itu Andrea Iannone berhasil memenangkan balapan MotoGP Austria 2016 di Sirkuit Red Bull Ring, Austria. (*)
Berita ini sudah tayang di BolaSport.com dengan judul: Catatan Buruk Valentino Rossi Bersama Ducati Ternyata Dijadikan Tameng oleh Pebalap Lain Saat Mengalami Kegagalan