TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enam pegulat putri Gaya Bebas yang disiapkan ke Asian Games 2018 sejak Kamis (21/6/2018) sudah memulai kelanjutan kesinambungan penggemblengan dirinya di Lumajang, Jatim.
Sementara 12 pegulat putra masih stay di Bulgaria, hingga pertengahan Juli mendatang.
"Ini hari kedua tim putri berlatih di Lumajang," ujar Fathur Rahman, pelatih dari enam pegulat gaya bebas putri, Jumat (22/6).
Dari enam pegulat putri ini baru lima yang sudah bergabung di Lumajang, Jatim. Satu pegulat lainnya, yakni Dewi Ulfah (53 kg/Kaltim), masih belum bisa berkumpul karena harus menyelesaikan pengurusan administrasi CPNS-nya di Pemprov Kaltim.
"Dewi Ulfah baru bisa bergabung tanggal 26 Juni nanti," ungkap Fathur Rahman.
Lima pegulat gaya bebas putri lainnya adalah Eka Setiawati (48 kg/Jabar), Mutiara Ayu Ningtias (58 kg/Jatim), Dewi Atiya (63 kg/Jabar), Desi Sinta (69 kg/Banten), dan Ridha Wahdaniyati (75 kg/Kalsel). Fathur Rahman mengirimkan fotonya bersama lima pegulatnya, di pelataran Atung Wrestling Camp miliknya di kawasan jalan Suruji, Lumajang, Jatim.
Dalam melanjutkan proses pelatihan pegulat putri ini Atung, sapaan akrab Fathur Rahman, tak mendapatkan kesulitan untuk mendapatkan tambahan lawan sparring-partner. Mereka tak hanya pegulat putri, akan tetapi juga putra.
"Kalau semuanya putri, nggak bisa ngelawan," katanya, tertawa.
Puji Prasetyo, pegulat asal Tuban yang peraih medali emas PON 2016 Jabar di kelas 52 gaya bebas putra, menjadi salah satu lawan latih tanding. Ada juga Rochim dari Lumajang.
Tiga pegulat yunior putri Jatim yang menuai prestasi di Kejuaraan ASEAN, April lampau di Thailand, juga sudah direncanakan menjadi lawan latih tanding mulai awal Juli nanti. Yakni, Cintia, Sarah Disa Septi dan Aisyah. Cintia, asal Malang, juga peraih medali perak kelas 48kg di PON 2016, sementara Sarah dan Aisyiah masing-masing merebut medali emas kelas 75kg dan perak kelas 63kg di Kejuaraan Yunior ASEAN.
"Ada rencana jika mulai 1 Juli nanti latihan kita pindahkan ke Surabaya," papar Atung. "Tetapi, kalau anak-anak merasa lebih nyaman di sini, latihan tetap di Lumajang saja."
Dari Bulgaria dikabarkan, enam pegulat gaya grego putra tetap melanjutkan proses latihannya di Sofia, ibukota Bulgaria. Yakni, Hasan Sidik (59 kg/Jatim), M.Aliansyah (66 kg/Kaltim), Andika Sulaeman (75 kg/DKI Jakarta), Lulut Gilang Saputra (85 kg/Jatim), Ashar Ramadhani (98 kg/Kaltim), dan Papang Ramadhani (130 kg/Kaltim). Mereka ditangani oleh duet pelatih Edem Abduraimov dan Buyamin.
Sementara itu, enam pegulat gaya bebas putra berpindah latihan dari Camakob ke Dimitrovgrad, dekat perbatasan Turki.
Kehadiran enam pegulat gaya bebas putra, yakni Eko Roni Saputra (57 kg/Kaltim), Ardiansyah (65 kg/Kaltim), Rizky Dermawan (74 kg/DKI Jakarta), Fakhriansyah (86 kg/Kalsel), Ronald Lumban Toruan (97 kg/Sumsel), Dimas Seto (125 kg/Jatim), mendapat respon positif dari pembina gulat Dimitrovgrad, daerah penghasil pegulat handal untuk Timnas Bulgaria.
"50 persen dari pegulat Dimitrovgrad merupakan pegulat terbaik di Timnas Gulat Bulgaria," kata Zulhaidir, pelatih pegulat gaya bebas putra Indonesia.
Kepindahan latihan dari Camakob ke Dimitrovgrad juga dilakukan karena masa liburan yang dijalani pegulat nasonal di Sofia pasca kejurnas mereka.
Sambutan hangat yang diberikan pengurus gulat Dimitrovgrad meningkatkan semangat para pegulat gaya bebas putra Indonesia. Pada hari pertama di Dimitrovgrad, mereka dijamu kambing guling.
"Ketua Gulat Dimitrovgrad mentan juara Eropa," kata Zulhaidir.