TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Turnamen Tenis ITF Junior International Thamrin Cup 2018 yang berlangsung di Jakarta 1 – 8 Juli ini diharapkan dapat melahirkan petenis-petenis berkualitas.
Tidak saja untuk pemain Indonesia, tetapi juga bagi petenis negara lain yang turut ambil bagian di turnamen ini.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta Ratiyono pada acara pembukaan Piala Thamrin 2018 di lapangan tenis Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (3/8/2018).
Hadir pula pada acara pembukaan tersebut Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta, Djamhuron P Wibowo dan sejumlah pengurus lainnya.
“Saya bangga dengan banyaknya peserta dari luar negeri, yang mencapai 17 negara hadir di turnamen ini. Tingginya respons pemain asing untuk turun di turnamen ini menunjukkan bahwa tenis Piala Thamrin penting untuk meningkatkan poin pemain di rengking dunia junior,” ungkap Ratiyono dalam sambutannya.
Untuk itu, ia juga mengharapkan kualitas pengelenggaraan juga ditingkatkan agar meninggalkan kesan yang baik bagi peserta.
Dengan demikian, pada penyelenggaraan berikutnya peserta yang akan datang lebih banyak lagi.
“Semoga turnamen ini menjadi tolok ukur prestasi bagi atlet Indonesia yang bertemu dengan pemain-pemain asing. Sudah sejauh mana kemampuan mereka menghadapi lawan yang sebagian tentu lebih baik dari pemain tuan rumah. Artinya, manfaatkanlah turnamen ini sebaik mungkin bagi pemain Indonesia,” jelasnya.
Turnamen ITF Junior International Piala Thamrin 2018 digelar di dua tempat. Di GMSB Kuningan untuk pemain internasional dan di Klub Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk kelompok umur 10, 12 dan 14 tahun.
Pada partai pembuka tunggal putra, terjadi kejutan dengan tumbangnya unggulan 8 Darrsham Suresh dari Malaysia oleh pemain Indonesia Ari Fahresi. Ari menang mudah dengan 6 – 1 dan 6 – 3.
Pemain Indonesia lainnya, M Adhitia juga sukses menumbangkan unggulan 10 dari India, Sai Karteek Reddy Ganta dengan 7 – 6 (2), 2 – 6 (10).
Pertarungan yang tak kalah sengit terjadi antara M Muzaqir dari Indonesia melawan Kushan Shah dari India.
Melawan unggulan 11 ini, Muzaqir akhirnya kalah 6 – 4, 7 – 6 (4) dalam waktu dua jam lebih. Muzaqir kelhiatan kehabisan tenaga pada saat-saat terakhir, karena pada tie brik skor sempat 4 – 4 sebelum akhirnya pemain Indonesia ini menyerah dengan 4 – 7.