Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -- Malam ini tepat 1 bulan sebelum penyelenggaraan Asian Games 18 Agustus 2018.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima api obor Asian Games 2018 dari Nasional Dhyan Chand, New Delhi, India.
JK pun memaknai api obor Asian Games yang digabungkan dengan api Indonesia itu, menjadi dua hal.
Pertama, semangat Indonesia dalam menyambut para atlet dan official yang berjumlah lebih dari 15ribu orang dari 45 negara di Asia.
"Ini tugas berat disamping itu sekarang ini bagaimana prestasi atlet kita utk mendapat medali yg cukup dan kita menjadi 10 besar," ujar JK usai menghadiri acara Torch Relay Concert di Lapangan Brahma, kompleks Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (18/7/2018).
JK menerima api itu dari atlet bulu tangkis senior Susi Susanti dan atlet tenis senior Yustedjo Tarik.
Major Dhyan Chand National Stadium, India, dipilih sebagai tempat diambilnya api obor Asian Games. Mengingat, India merupakan tuan rumah pertama Asian Games pada 1951.
JK mengatakan sampai saat ini persiapan penyelenggaraan Asian Games telah matang.
Ia pun bahkan optimis latihan atlet untuk bertanding di Asian Games merupakan latihan paling intensif yang pernah dilakukan.
"Penyelenggaraannya sudah selesai, atlet kita ini sekarang masih ada di luar negeri sebagiannya, ada juga yang di dalam negeri latihannya terus menerus. Saya kira ini latihan yang paling intensif dari semua event yang ada," ujar Kalla.
Api obor Asian Games ini akan dikirab di 18 provinsi dan 54 kota di Indonesia, dimulai dari Kota Yogyakarta.
"Memberi kita semangat, supaya ini semua melatih kita bahwa hanyalah dengan jiwa yang membara kita akan sukses dalam penyelenggaraan Asian Games dan juga prestasi olahraga tersebut," kata Kalla.
Foto Setwapres.ID