TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pebulutangkis muda dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri, telah menyelesaikan hari kedua jalannya Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Surabaya dan Purwokerto.
Di GOR Sudirman, Surabaya, sebanyak 72 peserta berhasil lolos dan melaju ke babak selanjutnya yang digelar pada Senin (23/7/2018). Sementara di GOR Satria, Purwokerto, sebanyak 60 peserta bakal bertarung di hari terakhir Audisi Umum yang digelar pada hari yang sama.
Pemantauan terhadap bakat-bakat muda di Surabaya dilakukan secara langsung oleh para legenda bulutangkis Indonesia serta pelatih PB Djarum yang termasuk dalam Tim Pencari Bakat yang terdiri dari Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi, Alvent Yulianto, Johan Wahyudi, Tri Kusharjanto, Shendy Puspa Irawati, Sigit Budiarto, Yuni Kartika, Imam Tohari, dan Sulaiman. Di Purwokerto, Tim Pencari Bakat yang diturunkan yakni Christian Hadinata, Denny Kantono, Hariyanto Arbi, Simbarsono, Antonius Budi Ariantho, Lius Pongoh, Meilana Jauhari, Lukman Hakim, Engga Setiawan, dan Puri Setyo.
"PB Djarum bekerja keras memantau bibit-bibit istimewa sehingga kalaupun mereka kalah di Tahap Turnamen ini, tetap bisa kami berikan Super Tiket, karena kami tidak ingin ada atlet muda bertalenta yang tertinggal di setiap kota Audisi," ujar salah satu Tim Pencari Bakat PB Djarum, Imam Tohari di sela-sela gelaran Audisi Umum di Surabaya, Minggu (22/7) sore.
"Jika dilihat sekilas, bakat mereka merata dari semua kategori usia. Tapi, kalau diamati memang ada beberapa bibit yang menonjol di setiap kelompok umur. Tujuan kita kan mencetak pemain dunia, jadi kami melihat dari postur, kelenturan, dan pukulan, apakah ada pemain yang bisa diasah dan dilatih untuk ke arah sana. Yang penting kita harus jeli," tambah mantan pemain ganda campuran nasional Indonesia yang memulai kariernya sebagai pelatih di Jepang sejak tahun 2002.
Sementara, Tim Pencari Bakat PB Djarum pada Audisi Umum di Purwokerto, Lukman Hakim, menyatakan bahwa dirinya jiwa tarung atau tak mau kalah dari para peserta tahun ini. Menurutnya, hal tersebut diperlukan untuk membentuk karakter sang anak untuk menjadi atlet yang lebih baik di masa mendatang. "Secara pribadi saya cari anak yang punya karakter terlebih dahulu kemudian teknik. Kalau hanya sekadar mengandalkan teknik semata tapi tidak memiliki karakter, agak susah untuk berkembang menjadi atlet handal," jelas pelatih PB Djarum yang pernah melanglang buana sebagai pelatih di Tiongkok dan Malaysia.
Lebih lanjut Lukman menyatakan, metode pelatihan yang dilakukan di dua negara yang pernah disinggahinya, jauh berbeda dengan yang dilakukan di Tanah Air. Di Tiongkok, semisal, kekuatan fisik menjadi tumpuan utama untuk membentuk karakter pebulutangkis. "Indonesia kalau main bulutangkis itu ada seninya. Sementara Tiongkok mengandalkan kekuatan, karena memang didikannya di sana keras," tutur adik dari mantan pebulutangkis Luluk Hadiyanto ini.
"Indonesia tidak pernah kekurangan dalam hal potensi bibit-bibit pemain bulutangkis muda. Pembinaan yang perlu kami genjot untuk menghasilkan pemain-pemain yang bisa mengharumkan nama Indonesia di dunia," Lukman, menambahkan.
Usai di Surabaya dan Purwokerto, PB Djarum akan melanjutkan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis yang bergulir di beberapa kota lainnya di Pulau Jawa. Kota-kota tersebut adalah Cirebon, Solo, dan Kudus. Para atlet yang berhasil lolos dari fase Audisi Umum di Purwokerto akan melaju ke babak Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 7-9 September 2018. Di tahap final ini mereka akan kembali berkompetisi dengan para atlet dari kota-kota lainnya sebelum akhirnya diumumkan siapa saja yang resmi diterima menjadi atlet PB Djarum.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehari sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi. Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.