Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - “Maaf ya telat” ujar Rima ketika pertama kali menginjakan kakinya di kantor Traveloka (12/072018). Senyum sumringahnya terpancar mencoba menutupi lelahnya perjalanan dari Salatiga ke Jakarta.
Siapa sangka, Ita Rima Rahmawati seorang dokter sekaligus Kepala Instalasi
Radiologi Diagnostik Terintegrasi RSUD kota Salatiga ini berkesempatan menyaksikan
langsung gelaran final ajang sepak bola terbesar, Piala Dunia 2018, langsung di Rusia.
Dokter Rima merupakan pelanggan pertama Traveloka yang mendapat hadiah manis berupa
menonton langsung gelaran final Piala Dunia 2018. Menurut Ferry Unardi, CEO & Co-Founder
Traveloka, hadiah ini merupakan bentuk penghargaan Traveloka kepada Rima sebagai
pengguna pertamanya.
“Kami memilih momen ini karena bertepatan dengan momen akbar tahun ini di mana kami juga
berpartisipasi di helatan Piala Dunia 2018. Bagi kami, pengguna adalah prioritas utama dan
kami selalu hadir untuk memberikan yang terbaik kepada pengguna kami.
Ibu Rima membuktikan loyalitasnya menjadi pelanggan pertama kami sehingga kehadiran Ibu Rima
sangat kami hargai, dan menjadi salah satu pemacu kami untuk terus menempatkan pengguna
sebagai prioritas utama kami”, ungkap Ferry.
Perkenalan dengan Traveloka
Menjadi seorang dokter yang selalu bersinggungan dengan pasien setiap harinya pasti bukan
merupakan sesuatu hal yang mudah. Rasa jenuh kerap menghampiri, tak terkecuali Rima.
“Saya selalu menyempatkan traveling, ” ujarnya ketika disinggung siasatnya mengatasi
kejenuhan. Tak perlu jauh-jauh, wisata alam sekitaran Salatiga seperti Yogyakarta, Semarang
dan Solo sudah lebih dari cukup untuk sekedar melepas penat. “Di Radiologi kan biasanya
hanya melihat warna hitam dan putih, kalau traveling bisa melihat dunia yang lebih berwarna, ”
tarangnya.
Hobi traveling Rima lah yang mengantarkannya mengenal Traveloka. Awal perkenalannya
dengan Traveloka terjadi tahun 2012 silam. Terbiasa membeli tiket menggunakan jasa agen
travel, ia mencoba mencari alternatif lain untuk membeli tiket dengan online.
“Coba-coba awalnya, tetapi kok ada respon yang bagus dari Traveloka. Semenjak itu setiap
pergi ya pasti pakai Traveloka, ”ujar Rima mengenang pembelian tiket pesawat pertama di
Traveloka dengan rute tujuan Batam - Pekanbaru.
Tak ada rasa takut atau khawatir ketika mencoba Traveloka, yang baru dilihatnya di situs
pencari. Positif thinking, katanya, ketika ditanya mengapa bisa mempercayai Traveloka. Selain
menawarkan harga yang lebih murah, di Traveloka ia bisa melihat berbagai pilihan maskapai
beserta waktu dan harganya dan beragam metode pembayaran.
Mengetahui mendapat respon yang bagus, Rima pun kerap memakai Traveloka ketika
berpergian, pun ketika ia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya yang kerap membuat Rima
mengikuti banyak seminar di berbagai daerah.
“Gak perlu repot-repot ke travel agent lagi, praktis, bisa transfer juga, gak musti punya credit
card, ” jawab Rima mengenai alasannya menggunakan Traveloka. ”Menurut Rima, opsi
pembayaran yang beragam termasuk transfer menjadi salah satu poin utama yang semakin
memudahkan ia dalam merencanakan perjalanan karena pada saat itu kebanyakan platform
online hanya menawarkan metode pembayaran yang terbatas yakni dengan kartu kredit.
Menjadi pengguna loyal Traveloka, Rima selalu mengikuti perkembangan yang ditawarkan oleh
Traveloka. Menjadi traveler yang selalu merencanakan perjalanannya, Rima mengaku sangat
terbantu dengan fitur-fitur dan berbagai macam promo yang ada di Traveloka. “Sedang ingin
coba paket pesawat dan hotel. Lumayan untuk travelling nanti, ” tutur Rima.
Persiapan Dokter Rima ke Rusia
“Sampai sekarang masih suka denial, antara percaya gak percaya. Kan suka banyak penipuan
yang seperti itu yah,”ungkap Rima ketika ditanya bagaimana perasaannya diberangkatkan ke
Rusia oleh Traveloka.
Bagaimana tidak, siapa yang menyangka kalau ia ternyata merupakan pelanggan pertama
Online Travel Agent (OTA) terbesar di Asia Tenggara dan berkesempatan menyaksikan gelaran
final Perancis kontra Kroasia di Rusia. Ragu dengan apa yang dilihatnya dalam email, Rima
pun menghubungi contact person yang tertera. Dan benar, ia akan berangkat ke Rusia tanggal
13 hingga 18 Juli 2018.
Mengaku menggemari sepak bola, ia menjagokan Perancis pada gelaran final nanti. “Suka
sama strikernya, ” menjawab pertanyaan mengapa menjagokan Perancis nanti.
Persiapan yang dilakukan Rima pun bisa dikatakan cukup heboh, bagaimana tidak, jarak
pemberitahuan dirinya akan pergi ke Rusia hanya satu minggu sebelum keberangkatan.
”Karena dadakan, saya harus menyelesaikan semua tugas jadwal dipadatkan supaya semua
tugas bisa selesai sebelum keberangkatan,” ujarnya sambil tertawa.
Mengaku sudah mencari tahu Rusia lewat internet, Rima yakin cuaca tidak menjadi kendala
baginya, Sama seperti pelancong pada umumnya, Rima tidak akan menyia-nyiakan
kesempatan menjelajah Rusia. Kremlin merupakan salah satu tempat yang nantinya ingin ia
kunjungi.
“Yang penting ambil foto sebanyak mungkin. Pakai smartphone saja. Ribet kalau
bawa DSLR” ketika ditanya apa yang ingin dia lakukan selama di Rusia nanti.
Kendala Bahasa pun tak menjadi soal. “Nanti pakai Bahasa isyarat sama Bahasa Inggris saja.
Yang penting di sana happy, pulang ke sini (Indonesia) happy, ” ujar Rima.
Rima pun tak mempersoalkan keberangkatannya ke Rusia. “Sudah bawa obat anti nyeri, ” katanya saat
ditanya obat apa saja yang ia bawa ke Rusia.
Momen tak Terlupakan, Final Piala Dunia 2018
Petualangan Rima di mulai begitu ia menginjakan kakinya di Moscow (14/07/2018). Senang
bercampur gugup ia rasakan bersama Siwi, rekan yang ia ajak menonton final Piala Dunia
2018. Suhu Moscow yang berkisar 26 derajat celcius membuatnya tetap merasa nyaman di
tengah kebingungannya mencari jalan ke arah penginapan tempatnya bermalam selama 4 hari
nanti.
Keberuntungan nampaknya selalu memihak Rima. Ada seorang wanita yang membantu Rima
memperoleh informasi letak penginapan, tak hanya itu, wanita tersebut bahkan mengantar
Rima sampai ke bus dan membayar ongkos bus tersebut.
“Kita (Rima dan temannya) dari stasiun bingung mau cari hotel. Akhirnya ada ibu-ibu lihat kita.
(Dia) langsung mencarikan kita jalan. Meski dia tidak tahu di mana lokasinya. Dia bantu
searching dan tanya ke beberapa orang dan mengantar kita sampai ke bus plus bayarin kita.
Baru kemudian pergi,” ungkap Rima menceritakan pengalamannya di Rusia.
Pertolongan yang diperoleh Rima pun tak berhenti sampai disitu. Di bus ia bertemu seorang
pria yang mengetahui letak penginapan Rima dan mengantarkan mereka sampai ke tempat
tujuan. Keramahan penduduk Moscow sangat disyukuri oleh Rima, begitu pun aneka kuliner
yang menurutnya cocok di lidah.
Akhirnya momen yang dinanti tiba. Kontra Perancis dan Kroasia berlangsung cukup sengit
meskipun sempat terhenti akibat adanya beberapa orang yang masuk ke lapangan saat
pertandingan tengah berlangsung.
Gelaran sepak bola akbar ini dimenangkan oleh Perancis dengan kedudukan 4-2. Ya, Perancis yang memang diunggulkan oleh Rima menjuarai Piala Dunia 2018. Tentu saja hal ini merupakan hadiah manis bagi Rima. Menyaksikan secara langsung tim jagoannya menjadi pemenang merupakan momen penting yang tak akan terlupa.
“Suasana ketika menonton pertandingan final seru dan heboh banget. Apalagi ternyata di sini
saya bertemu dengan penonton-penonton lain dari Indonesia. Merinding deh bisa merasakan
langsung suasana seperti ini. Terima kasih Traveloka, ” tutup Rima sambil tersenyum
merayakan kebahagiaannya menikmati momen Piala Dunia bersama Traveloka.
Users-Centric Approach
Sejak didirikan tahun 2012 lalu, Traveloka terus berkembang hingga saat ini berhasil memiliki
lebih dari 2000 karyawan, dan berekspansi ke Asia Tenggara. Memiliki kantor perwakilan di
Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, dan Filipina, Traveloka saat ini telah menjadi salah
satu platform yang paling diminati, tidak hanya di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Menjadi
pioneer untuk ekspansi pasar di Asia Tenggara, saat ini Traveloka berkembang tidak hanya
sebatas online travel booking, namun sudah menfokuskan diri sebagai perusahan teknologi
yang melayani kebutuhan travel & lifestyle dalam satu platform.
Dengan mengusung semangat terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, Traveloka
menjadikan penggunanya sebagai prioritas pertama. Semangat melayani pelanggan adalah
budaya yang dijalankan Traveloka dalam bisnisnya.
“Pertama kali mendirikan Traveloka, kami tidak berfikir untuk membesarkan bisnis. Saat itu,
pikiran kami hanyalah memberikan solusi dan kemudahan,” ujar Ferry Unardi, CEO dan Co-
Founders Traveloka. “Bersama Albert dan Deri, saya mendirikan Traveloka, dan berharap agar
platform kami ini dapat membantu pengguna mempermudah perjalanan mereka”.
“Banyak harapan yang kami masih ingin lakukan untuk terus setiap hari membuat perubahan
lebih maju untuk Traveloka. Agar Traveloka dapat menjadi platform yang dapat mudah
digunakan untuk kegiatan sehari – hari, dan untuk seluruh masyarakat,” tandas Ferry lagi.
“Banyak harapan yang kami masih ingin lakukan untuk terus setiap hari membuat perubahan
lebih maju untuk Traveloka. Agar Traveloka dapat menjadi platform yang dapat mudah
digunakan untuk kegiatan sehari – hari, dan untuk seluruh masyarakat,” tandas Ferry lagi.