TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mempertajam Pelatihan Penumbuhan Minat Kewirausahaan di Kalangan Pemuda 2018. Diungkapkan Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Imam Gunawan, di Ruang Teater Wisma Kemenpora, Selasa (31/07/2018) pagi, jika pada tahap pertama pihaknya mengenalkan bisnis, kemudian membangun mindset dan diberikan pengantar tentang bisnis model kanvas yang akan didalami sebaik-baiknya.
“Jadi kalau dilihat, ini dari sebuah perjalanan bisnis menjadi sempurna. Tahap kedua dari tiga tahap yang direncanakan, sebelumnya kita sudah menyelesaikan untuk diangkatan pertama, yakni enam angkatan sedangkan angkatan enam, tujuh, delapan masih terus berjalan hingga saat ini,” ujarnya didampingi Ketua Panitia sekaligus Kabid Pemetaan Kewirausahaan di Kemenpora, Sutrija. Kemenpora merupakan Kementerian dibawah Koordinasi Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
“Kemudian yang tahap kedua sedang berjalan dari angkatan satu, dua, tiga, empat hingga sore hari ini guna mengikuti pelatihan tahap kedua yang memfokuskan agar dapat lebih tajam lagi. Pada tahap yang kedua ini para peserta diberikan materi yang lebih spesifik,” imbuhnya.
Lebih jauh disampaikan Imam, letak spesifiknya tentang bagaimana membangun branding, menjalin komunikasi bisnis dan melakukan strategi pengembangan ke depan dan juga dikenalkan dengan lembaga-lembaga yang mungkin nanti akan dibutuhkan pada saat peserta menjalankan atau melanjutkan bisnisnya. “Tadi juga kita hadirkan di sesi pertama ada dari bank mahasiswa Indonesia. Bank mahasiswa Indonesia itu ialah sebuah lembaga wirausaha di bidang inkubasi bisnis yang sasaran konsumennya ialah mahasiswa yang akan memulai membangun bisnis. Hal yang baru pada tahap kedua yakni bagaimana membangun branding, menjalin komunikasi bisnis dan melakukan strategi pengembangan,” tuturnya.
Sementara itu, Afiat Rasyid Rustamadji, Sekretaris BPD DKI Jakarta Komunitas Sahabat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengatakan pihaknya memfasilitasi peserta Pelatihan Penumbuhan Minat Kewirausahaan di Kalangan Pemuda 2018 untuk pembentukan badan hukum secara gratis bagi para pengusaha UMKM di ekonomi kreatif.
Menjamurnya UMKM di Indonesia, khususnya pemuda, membuat Badan Ekonomi Kreatif ingin memberikan bantuan untuk UMKM tersebut agar bisa lebih besar. Sebab, dia khawatir para pengusaha UMKM tidak memiliki uang untuk modal bayar notaris.
Dia juga melihat adanya kebutuhan dari pelaku usaha kreatif untuk membesarkan usaha, namun banyak hambatan untuk melakukan ekspansi tersebut, di antaranya adalah mengenai NPWP, SIUP, atau bentuk badan hukum.
“Jadi salah satu upaya kami dengan Bekraf yakni diberi kesempatan dengan member kami khususnya di DK Jakarta yang telah mencapai 800, semuanya pelaku usaha UMKM dengan kategori terbanyak ada pada kuliner, kriya dan fashion. Selama ini majunya perlahan karena kurangnya diberi kesempatan. Tadinya maju perlahan malah kini justru berhenti sama sekali,” sambungnya.
“Salah satu kesempatan dan peluang emas yang ditawarkan kepada member kami berupa fasilitas yakni badan usaha atau PT yang kalo kita urus sendiri biayanya mencapai 12-15 juta rupiah dan kini fasilitas itu bisa didapat member kami secara gratis. Tapi memang untuk mendapatkan fasilitas itu tidaklah mudah karena kami juga harus memastikan bahwa member-member kami itu memang pantas dan layak mendapatkan fasilitas PT tersebut dari Bekraf,” ujarnya.
Sedangkan penilainnya, dikatakannya lagi, bisa lihat hal tersebut dari komitmen dari pelaku usaha. Komitmen dalam arti bagaimana dia mampu dan mau mengembangkan usahanya.
“Karena seperti kita ketahui, bila kita sudah memiliki PT untuk mengikuti lelang yang ada pada instansi swasta maupun pemerintah biasanya ditanya sudah punya PT apa belum. Bila belum memiliki PT, maka kesempatan untuk mengikuti lelang menjadi gagal. Karenanya, tadi juga saya sempat sampaikan kepada para peserta penumbuhan minat kewirausahaan di kalangan pemuda, kalau mau percepatan inilah saatnya dan jangan terpaku karena izin yang belum diselesaikan, karena saya rasa hal tersebut itu bisa dilengkapi sambil seiring berjalannya waktu,” tuturnya.
Lebih jauh diterangkannya, member sahabat UMKM yang tersebar di 25 kota di seluruh Indonesia telah mencapai 2.000. Tapi untuk DKI memang paling banyak.
Bahkan hanya DKI saja yang sudah dilantik untuk Badan Perwakilan Daerah Komunitas Sahabat UMKM.
“Kenapa baru DKI, karena kita mau menjadikan DKI sebagai pilot project untuk nanti kita tularkan dan telurkan ke-25 kota dengan harapan makin banyaknya yang akan terbentuk dari Aceh sampai Papua. Nah sahabat UMKM dengan Kemenpora kami diminta untuk fasilitator kegiatan atau program penumbuhan minat kewirausaah pemuda ini yang rencananya akan ada delapan angkatan. Kemudian tahap satu dari keempat angkatan tersebut sudah terpilih,” tutupnya.