TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petinju Pelatnas Asian Games 2018, Valentinus Nahak yang menderita penyakit kelenjar getah bening akhirnya meninggal dunia.
Adik kandung, Julio Bria, peraih medali emas SEA Games Jakarta-Palembang 2011 menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Sanglah, Bali, pukul 20.00 WITA.
Indonesia kehilangan petinju potensial. Saya ikut berduka cita atas meninggalnya Valentinus Nahak,” kata mantan juara Asia, Hendrik Simangunsong yang sudah menganggap Valentinus sebagai anaknya mengingat karena bersahabat dengan anaknya, Savon Simangunsong saat tergabung dalam Pelatnas Tinju Asian Games 2018.
Menurut Hendrik Simangunsong, Valentinus Nahak meninggal setelah menjalani kemotherapy untuk pertama kalinya.
“Saya rasa kondisi Valentinus Nahak tidak kuat menjalani kemotherapy,’ kata Hendrik yang mendapat kabar duka tersebut dari Julio,
“Saya sempat dhubungi Julio Bria yang mengabarkan Valentinus sudah meninggal dunia. Dan, saya langsung mengucapkan belasungkawa,” tambahnya.
Kondisi Valentinus Nahak memang sangat memprihatinkan akibat menderita kelenjar getah bening. Tubuh petinju asal Bali yang tadinya bertubuh atletis itu kini tinggal tulang dan kulit.
Sebelumnya Julio yang bersama Valentinus tampil di Test Event Asian Games 2018, mengatakan, adiknya mulai terkena serangan kelenjar getah bening seminggu sebelum Lebaran.
Saat itu, jelasnya, Valentinus yang menjalani Pelatnas Tinju Asian Games 2018 kembali ke Bali karena diliburkan menjelang Lebaran.
Ucapan belasungkawa berdatangan di dinding akun faceebook Senior Bria Julio, ‘Saya Larry Siwu dan keluarga turut bersimpati yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya sauara/adik terkasih Velentinus Nahak….Kiranya saudara Senior Bria Julio dan keluarga yag ditinggalkan diberikan penghiburan dan kekuatan dari TUHAN.
Adik kita Velentinus sudah beristirahat dengan tenang…Kelak, kita pun kita akan diangkat bersama adik Valentinus dalam awan untuk menyongsong Tuhan di angkasa….Amin”
Kemudian, Rahmadi Tri Sutiono “Selamat jalan sodara Tinju Bali valen bria, dan saya turut berduka cita yang mendalam bagi sodara2 yang ditinggalkan”.
Dan, Andreas Ramba “Rip Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya Salah Satu Petinju Terbaik Yang Pernah Dimiliki Indonesia,’