Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Atlet angkat beban Indonesia, Eko Yuli mengaku belum meyentuh sepeser pun bonus yang diterimanya dari raihan medali emas Asian Games 2018.
Seperti diketahui, setiap atlet yang dapat medali emas di Asian Games diganjar bonus Rp 1,5 miliar dari pemerintah, plus dengan jabatan PNS dan rumah.
“Bonus Belum diapa-apain masih ada, masih utuh, masih dipikirin mau buat apa, jadi belum berani buru-buru pake,” kata Eko Yuli saat ditemui di Gandaria City, Jakarta, Rabu (12/9/2018) malam.
Pria yang turun di kelas 62kg itu berencana bonusnya nanti terlebih dulu akan digunakan untuk membangun rumahnya di kawasan Bekasi, selebihnya ia mengatakan ingin dibuat usaha.
“Rencananya sih mau buat merenovasi rumah dulu, terus ya cari peluang buat usaha dan penghasilan,” ujarnya.
Pada Asian Games 2018, Eko mampu tampil maksimal dengan total angkatan 311 kg dari angkatan snatch 141 kg, dan angkatan clean and jerk, 170 kg.
Lifter kelahiran Lampung 24 Juli 1989 itu berhasil mengalahkan rekor lifter asal Vietnam, Van Vinh Trink, yang mencatatkan rekor angkatan terbaiknya di 299 kg. Eko Yuli juga berhasil melewati lifter Uzbekistan, Adkhamjon Ergashev, dengan total angkatan sebanyak 298 kg.