Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Setelah berkunjung di pelatnas panahan, Menpora Imam Nahrawi beserta rombongan giliran menyambangi pelatnas Bowling yang akan diterjunkan di Asian Para Games 2018.
Setibanya di sana, Menpora langsung disambut oleh pelatih, ofisial serta paralympian bowling Indonesia. Seperti biasa, Menpora mengawalinya dengan menanyakan perkembangan pelatnas kepada pelatih.
Dalam kesempatan itu, Menteri asal Bangkalan itu juga tak canggung bercengkerama dengan paralympian. Bahkan, Menpora sempat menantang Elsa Mari, paralympian bowling Indonesia yang ditargetkan mendapat medali emas.
“Saya melihat persiapan temen-temen kita di bowling sudah maksimal, tinggal nanti bagaimana penyesuaiannya dengan venue pertandingan di Jakarta. Ini butuh waktu pergesaran dari Solo ke Jakarta,” kata Menpora.
“Seperti kita tahu bahwa di bowling kita harapkan ada satu medali emas yang bisa membantu pencapaian tujuh besar dari target prestasi ini,” sambungnya.
Menteri yang gemar bermain bulutangkis itu kembali mengingatkan bahwa target 16 medali emas harus benar-benar diperjuangkan sehingga capaian prestasi lebih baik dari di Incheon bisa terwujud.
“Saya masih ingin mencatat bahwa ada angka yang sangat optimis, tapi juga ada rencana-rencana pencapaian baru, itu yang harus disimpan dulu,”
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda
“Kita tetap meminta agar 16 medali emas itu yang benar-benar diperjuangkan. Kalau pada saatnya nanti menaikan target tentu itu sebuah prestasi baru yang perlu kita maksimalkan nanti,” pungkasnya.
Selesai dari pelatnas bowling, Menpora kemudian menghadiri acara makan malam bersama dengan paralympian Indonesia di Hotel Alana, Solo.
Kunjugan pelatnas Menpora di Solo masih akan berlanjut hingga esok hari, Jumat (14/9/2018). Di acara besok, rencananya, Menpora akan mengunjungi pelatnas Goal Bowl dan Voli duduk.