TRIBUNNEWS.COM - Valentino Rossi selama 23 balapan terakhirnya belum pernah sekalipun menang.
Hal ini membuat Valentino Rossi pun frustasi dengan timnya saat ini.
Tak heran jika Valentino Rossi melontarkan komentar pedas terkait performa timnya, Yamaha.
Dengan kondisi seperti ini, Valentino Rossi yang bulan Maret lalu kontraknya diperpanjang hingga akhir 2020, apakah masih akan setia bersama Yamaha?
Baca: Max Biaggi Segera Ikuti Jejak Valentino Rossi
Pembalap Italia itu mulanya menjadi calon penantang serius Marc Marquez dalam perebutan gelar juara 2018.
Menempati peringkat dua di paruh musim pertama, Rossi tergelincir ke urutan tiga sejak MotoGP San Marino, awal September kemarin.
Setelah MotoGP Aragon, Rossi kian tertinggal jauh dari Marc Marquez di puncak klasemen, 87 point.
Menurut pakar BT Sport, Neil Hodgson, “Dia tidak akan pernah mengatakannya, tapi saya yakin dia menyesal tetap bersama Yamaha.”
“Dia tidak ingin bertarung untuk di posisi ketiga dan keempat,” lanjutnya kepada Express Sport, dikutip GridOto.com dari express.co.uk.
“Akhir pekan ini kamu tidak akan bertaruh untuknya menang,” ucap Neil Hodgson sebelum balapan MotoGP Aragon.
“Dia tidak punya peluang untuk mengalahkan Marc Marquez di sini dan Ducati terlihat begitu bagus sekarang,” ulasnya.
Mantan pembalap MotoGP dan WorldSBK ini memperkirakan Rossi akan semakin melorot posisinya di klasemen akhir.
“Dia mungkin akan finish posisi keempat (pada akhir musim), dengan motor seperti itu,” sebutnya.
Melihat kondisi ini, Neil Hodgson memberi pandangan.
“Saya yakin dia menyesalinya, tetapi dia tidak akan pernah pindah pabrikan di akhir kariernya,” tuturnya.
Jadi, menurutnya, Valentino Rossi yang kini berusia 39 tahun, sesuai kontraknya, akan tetap bersama Yamaha hingga usia 41 tahun.
Artikel ini telah tayang di GridOto.com dengan judul Semakin Terpuruk, Valentino Rossi Cabut dari Tim Yamaha MotoGP?