TRIBUNNEWS.COM - Di era tahun 90 hingga awal tahun 2000, nama-nama pebasket putra seperti Cokorda bersaudara, I Made Lolik Sudiadnyana, Riko Hantono, Tri Adnjaadi Lokatanaya, Suwandi Menara, merupakan legenda basket dari Pulau Dewata yang tidak hanya dikenal sebagai pemain kunci di klub mereka, namun juga pilar di timnas basket Putra Indonesia.
Eksistensi Bali sebagai penghasil pemain basket Putra dilanjutkan oleh junior mereka yakni IGN Teguh Putra Negara, IGN Rusta Wijaya dan yang sekarang masih aktif bermain adalah Ponsianus “Koming” Nyoman Indrawan.
Ironisnya, Bali yang dulu dikenal dengan para pebasket handalnya disektor putra, nyatanya kini mulai redup karena kurang regenerasi, meski tergantikan eksistensinya dilevel putri dengan hadirnya Merpati Bali yang mengikuti Kompetisi Basket Putri Nasional berlabel Srikandi Cup.
Menjawab keresahan sekaligus kerinduan untuk regenerasi pebasket Bali, baik putra dan putri, Cokorda Raka Satrya Wibawa bersama ASW (All Star Winners) berencana menggelar turnamen bola basket tingkat nasional Kadispora Cup 2018, antar SMA (putra putri) yang akan berlangsung di GOR Ngurah Rai, Denpasar, Bali, dari tanggal 22 s/d 28 Oktober 2019.
Cokorda Raka yang telah malang melintang diperbasketan tanah air dengan segudang prestasinya baik saat ia masih aktif sebagai pemain memperkuat klub Aspac Jakarta hingga saat mengarsiteki Satria Muda Jakarta menjadi juara IBL dijamannya mengatakan, bahwa adanya Kadispora Cup 2018 tidak hanya untuk menghidupkan kembali kompetisi basket di Bali semata, melainkan juga untuk upaya regenerasi pebasket Bali dimasa mendatang sekaligus untuk evaluasi kemampuan talenta muda kita saat ini.
“Dulu saya banyak ditanya oleh rekan-rekan media, mengapa Bali tidak punya klub basket putra yang berlaga di Kobatama, NBL, IBL, padahal menurut mereka, Bali sebagai gudangnya talenta pebasket handal di tanah air. Mungkin dengan adanya Kadispora Cup ini, kami bisa menemukan bibit baru dan harapan saya juga kedepannya akan menjawab pertanyaan “klasik” tersebut, bahwa akan ada klub basket putra Bali yang berlaga dikasta perbasketan tertinggi Nasional, mendampingi tim putri yang kini di wakili oleh Merpati Bali yang berlaga di Srikandi Cup,” ujar Wiwin panggilan akrabnya, yang selain sebagai staf di Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bali juga menjabat sebagai Direkur ASW Sport.
Menggandeng ASW Sport yang merupakan merek dagang baru di dunia bola basket tanah air, Cokorda Raka berharap Kadispora Cup 2018 bisa digelar secara rutin setiap tahunnya. Hal itu juga disampaikan oleh Ali Santoso Wibowo pemilik ASW Sport yang sangat peduli akan perkembangan bola basket khususnya di Provinsi Bali.
Melalui ASW Sport, Ali Santoso Wibowo ingin memasyarakatkan olahraga serta meningkatkan prestasi dan memupuk sportivitas dikalangan pelajar. Tidak hanya itu juga, kedepannya ASW Sport berkomitmen ingin menggelar berbagai kejuaraan basket di Bali secara konsisten.
“Kami ingin menjaring talenta basket pelajar di Provinsi ini baik sektor putra dan putri. Tidak hanya itu, ASW ingin berperan mencetak generasi muda Bali yang baik jauh dari narkoba lewat berbagai olahraga khususnya basket. Walaupun dengan sarana lapangan basket yg minim, berbagai klub disini mulai peduli dengan pembinaan basket usia dini dan kami juga punya mantan pebasket Nasional seperti Cokorda Raka dan lainnya yang siap menularkan ilmu dan pengalamannya untuk proses regenerasi,” komentar Ali Santoso Wibowo, yang juga mantan atlet basket yang pernah mewakili Bali dalam event tingkat nasional pada masanya.
Selain basket, Kadispora Cup 2018 juga akan menggelar dance competition. Hingga saat ini berbagai SMA baik di Denpasar maupun daerah lainnya sangat antusias untuk mengikuti hajatan yang digelar oleh Dispora Provinsi Bali dan ASW Sport.
“Semoga mereka yang berlaga di Kadispora Cup 2018 nantinya bisa menggantikan kami sekaligus mengharumkan nama Bali diberbagai kejuaraan yang ada, mulai dari level pelajar, PON hingga level yang tinggi seperti IBL ataupun Srikandi Cup,” pungkas Cokorda Raka dalam keterangan resminya.