TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Standarisasi dan Akreditasi Keolahragaan Nasional (BSANK) kembali menggelar kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi cabang-cabang olahraga, Rabu hingga Jumat, 17-19 Oktober 2018, di Hotel Twin Plaza, Tomang, Jakarta Barat.
Kegiatan yang diikuti perwakilan dari sejumlah cabor dan asosiasi ini, antaranya muaithai, bulu tangkis, balap sepeda BMX, squash, angkat berat, dayung, biliar, gulat ini, diselenggarakan dalam rangka mempercepat capaian prestasi keolahragaan nasional. Diikutkan pula perwakilan dari asosiasi gizi.
"BSANK akan mendampingi cabor-cabor dalam upaya pencapaian prestasi optimal atlet-atletnya," demikian antara lain disampaikan Komisioner BSANK Hani Hasyim, M.A di acara pembukaan kegiatan peningkatan kompetensi cabor ini, Rabu (17/10/2018) sore.
Hani Hasjim yang didampingi dua komisioner BSANK lainnya, Sonny Teguh Trilaksono dan Lily Greta Carmel, lebih jauh menguraikan tentang 10 persyaratan yang harus dipenuhi cabor untuk memperoleh akreditasi dan sertifikasi tersebut.
Di antaranya, manajemen organisasi, sistem pengendalian mutu, sarana & prasarana, audit internal-kaji ulang dan perbaikan, pengendalian rekaman-pengelolaan dokumentasi, kode etik.
Hani Hasjim selaku penanggung-jawab kegiatan menjelaskan garis besar acara peningkatan kompetensi cabor ini kepada peserta.
Setelah pertemuan internal pembahasan instrumen assesmen bersama assesor, sesi pertama kegiatan ini pada Rabu malam adalah paparan tentang panduan mutu, paparan tentang penyusunan standard operation procedure (SOP), dilanjutkan dengan pembagian kelompok.
Materi tentang panduan mutu dan SOP disampaikan oleh Dandy Alexandra, AT, dan Prof.Hari A.Rachman, ketua BSANK.