TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lifter putri masa depan Indonesia, Nur Vinatasari mendapat kalungan bunga dari Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Joko Pramono.
Terutama setelah mendengar pujian dari Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (Plt Sekjen KOI) Hellen Sarita Delima. Maklum, Vina merupakan satu-satunya atlet Indonesia yang meraih medali perunggu pada Youth Olympics Games (YOG) 2018.
Vina turun di kelas 53 kg. Gadis 17 tahun ini menempati posisi tiga dengan total angkatan 162 kg yang terbagi atas angkatan snatch 72 kg dan clean and jerk 90 kg.
"Terima kasih untuk semua. Saya dan teman-teman terharu dapat sambutan hangat seperti ini," kata Vina saat ditemui di Terminal 2 Bandara Soerkarno-Hatta, Banten, Senin (22/10).
"Saya tak menyangka bisa meraih perunggu. Meski gagal meraih hasil terbaik, saya bangga karena sudah berjuang secara maksimal. Medali ini saya persembahkan untuk Indonesia," lanjut Vina dengan nada bergetar.
Cabang olahraga (cabor) angkat besi melanjutkan tradisi medali perunggu di Olimpiade Remaja. Sebelumnya, dicatat Dewi Safitri pada Olimpiade Remaja 2010 Singapura.
Sementara, empat tahun silam, medali perunggu dicapai cabor bulu tangkis. Tepatnya, lewat Anthony Sinisuka Ginting pada tunggal putra.
"Indonesia pantas bangga dengan apa yang diraih Vina. Adik kita ini luar biasa. Kami tidak menargetkan apa-apa, tapi sukses mempersembahkan medali untuk Indonesia," kata Joko.