TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Jonatan Christie akhirnya membalas kekalahannya atas Sameer Verma di babak pertama French Open 2018.
Pada pekan lalu di Denmark Open 2018, Jonatan dikalahkan pemain asal India tersebut lewat laga dramatis. Kini Jonatan membalas setelah berjuang rubber game dengan skor 16-21, 21-17, 21-15.
Di game pertama, Jonatan masih terbawa irama permainan lawan. Ia terus menekan dengan serangan-serangannya, namun justru inilah yang sudah ditunggu oleh Verma. Ini menjadi bumerang untuk Jonatan.
"Sebetulnya saya punya kans menang waktu di Denmark, namun saya tidak bisa mengatasi di akhir game ketiga. Saat itu saya juga merasa kurang beruntung. Saya banyak belajar dari kekalahan itu, salah satunya adalah tetap fokus walaupun sedang memimpin jauh," kata Jontan seperti dilansir Badmintonindonesia.org.
Jonatan mengaku telah berdiskusi dengan Anthony Sinisuka Ginting soal kondisi lapangan dan shuttlecock yang cukup berat. Anthony lebih dulu bertanding sehari sebelumnya dan dikalahkan oleh Kantaphon Wangcharoen asal Thailand.
"Saya banyak dapat masukan dari Anthony, katanya bolanya agak lambat, jadi jangan terlalu forsir menyerang. Dan ini benar terjadi pada saya di game pertama, lawan memancing saya untuk terus menekan dan tenaga saya terkuras. Saya mengubah permainan di game kedua dan ketiga," ungkap Jonatan.
Di babak kedua, Jonatan kemungkinan akan bertemu lagi dengan wakil India yaitu Sai Praneeth, jika Praneeth lolos dari pertandingan melawan Ygor Coelho (Brazil).
"Pemain India menurut saya 'tangannya jahat', artinya mereka punya pukulan-pukulan yang menipu. Secara ketahanan fisik pun mereka cukup baik," tutur Jonatan.