TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kejurnas Reli 2018 putaran kedua yang digelar di kawasan perkebunan Rambong Sialang, Sumatera Utara, pada Sabtu (17/11) kemarin memberikan tantangan tersendiri bagi para peserta.
Pasalnya, hujan deras yang turun sejak Jumat (16/11) menyebabkan lintasan basah sehingga beberapa alat berat diturunkan untuk sedikit mengubah peta lintasan.
Rifat Sungkar selaku Ketua Komisi Rally Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat menyatakan bahwa awalnya sempat ditakutkan bahwa mobil berpenggerak roda dua tidak bisa melalui lintasan yang berlumpur akibat hujan. “Kami sempat takut karena dengan kondisi lintasan yang seperti ini, mobil-mobil berpenggerak roda dua tidak bisa jalan dan mengikuti lomba,” ungkap Rifat.
Ia menambahkan, kerja keras panitia dan pihak-pihak yang mendukung sungguh luar biasa. Mereka bekerja 24 jam mengambil alternatif tindakan yaitu memotong beberapa lintasan yang tergenang air, mengambil beberapa kontur yang dirasa aman untuk menyambung lintasan.
Akibat hal ini, perlombaan di setiap grup tergolong menegangkan. Para peserta yang mendapat giliran di awal, mencicipi betapa basahnya lintasan. Namun Ryan Nirwan yang tergabung di kelas M berhasil mendominasi permainan dengan catatan waktu satu setengah menit lebih cepat dari peserta lainnya.
Hasil yang cukup menarik adalah yang didapat TB Adhi yang tergabung di kelas jeep. Dengan jadwal start yang lebih di belakang ketimbang H. Rihan Vahriza, ia mendapati lintasan yang sudah lebih terkendali tidak becek, mendapatkan traksi lebih sehingga lebih mudah dikontrol.
Hasil ini pun membuat TB Adhi menempati posisi kedua, sementara H. Rihan dengan mobil berpenggerak roda depan berada di tempat keempat. Sementara Rino Oestara berhasil menjadi yang terdepan di grup R.
“Perjalanan di Kejurnas Reli Medan memang cukup banyak drama. Namun yang memuaskan adalah ketika satu mobil berpenggerak roda dua pertama turun yang dikendarai Rino Oestara mampu mencapai garis finis, rasanya sangat lega karena ini mengindikasikan bahwa mobil berpenggerak roda dua lainnya akan dapat mengikuti perlombaan dan bisa melewati kesulitan-kesulitan akibat jalan yang becek,” papar Rifat soal perlombaan.
Dalam perlombaan kemarin, Rifat bersama kawan-kawan di Komisi Reli IMI terus melakukan inspeksi bersama perwakilan Asia Pacific Rally Championship serta FIA Observer untuk melakukan pengembangan terkait tingkat keamanan sehingga dapat memenuhi standarisasi kualitas penyelenggaraan ajang reli yang baik.
“Kami optimis dapat mengembalikan Asia Pacific Rally Championship ke Indonesia di tahun 2019 mendatang, bahkan World Rally Championship. Ini merupakan misi kami yang sangat mungkin dapat dilakukan, mengingat kami juga sudah memiliki satu tujuan dengan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah yang ingin menghadirkan kembali WRC ke Indonesia,” jelas Rifat .