TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Bukannya berbahagia, petenis Alexander Zverev justru meminta maaf usai memenangi laga semifinal ATP Finals 2018 yang berlangsung di O2 Arena, London, Inggris, Sabtu (17/11/2018) waktu setempat.
Petenis Jerman tersebut mengaku bersalah karena mengalahkan Roger Federer (Swiss) dengan skor 7-5, 7-6(5).
Zverev merasa bersalah karena telah mengecewakan publik yang selama ini mengunggulkan Federer untuk melaju ke final dan meraih gelar ke-100 sepanjang kariernya.
"Saya segera meminta maaf kepada Federer di depan net dan dia berkata tidak apa-apa," ujar Zverev.
"Saya meminta maaf atas apa yang telah terjadi. Saya tidak bermaksud untuk mengecewakan siapapun," katanya.
Peristiwa ini mengingatkan kembali pada final US Open 2018yang mempertemukan Naomi Osaka (Jepang) dan Serena Williams (Amerika Serikat).
Osaka malah menangis dan meminta maaf telah mengecewakan ekspektasi publik dengan mengalahkan Williams pada laga final.
Petenis Haiti-Jepang tersebut mengangkat trofi Grand Slam pertamanya tanpa diiringi sambutan meriah dari penonton tetapi justru bercucuran air mata.
Kini, Zverev merasa seperti berada dalam kondisi yang serupa dengan Osaka karena mengalahkan pemain favorit publik untuk melangkah ke babak final.
Pada babak final, petenis nomor lima dunia itu akan menjumpai petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic (Serbia).
Djokovic lolos seusai mengalahkan Kevin Anderson (Afrika Selatan) dengan skor 7-6, 6-1 pada laga semifinal lainnya.
Pertandingan final ATP Finals 2018 akan berlangsung pada Minggu (18/11/2018) waktu setempat atau Senin (19/11/2018) dini hari waktu Indonesia.