TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raihan lima Medali Emas, empat Perak dan 8 Perunggu di Kejurnas Taekwondo Junior di GOR POPKI Jakarta Timur 14-16 Desember 2018, dapat dijadikan modal bagi Tim Taekwondo Jateng menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 20 di Papua tahun 2020.
"Meski dalam persiapan menuju Kejurnas menggunakan biaya sendiri, namun atlet Jateng mampu mengimbangi lawan dari Jabar yang tampil sebagai juara umum," ungkap Ketua Pengprov Taekwondo Jateng, Master Alex Harijanto usai penutupan Kejurnas, Minggu (16/12/2018).
Menggunakan biaya sendiri dalam Pelatda Mandiri para atlet mempunyai semangat membara, apalagi mendapat suntikan dana dari KONI maupun Dispora Jateng. Untuk itu Mater Alex berharap dalam persiapan menuju prakualifikasi PON maupun PON Pelatda Taekwondo Jateng harus jalan lancar.
Dengan harapan, melalui suntikan dana yang mumpuni hasilnya juga dapat diandalkan. Bila perlu atlet taekwondo Jateng bisa memberikan perlawanan matang bagi atlet Jabar yang kini menjadi juara umum di Kejurnas.
Semua itu tidak terlepas perhatian penuh dari pemerintah daerah baik yang disalurkan lewat KONI Jateng maupun Dispora. Namun bila Pelatda Jateng yang seharusnya digelar mulai Januari 2019 tidak mendapat perhatian dari pemerintah daerah Jateng baik KONIDA maupun Dispora jangan harap mampu menandingi Jabar di Pra-PON maupun PON.
Lebih ngerinya lagi atlet Jateng yang berhasil meraih prestasi di Kejurnas dipinang daerah lain untuk tampil membela di PON 20 di Papua. Bila begitu adanya, maka sangat disayangkan dengan pembinaan jangka panjang di Pelatda Mandiri dinikmati daerah lain.
Master Alex melanjutkan, persaingan atlet taekwondo menuju PON tahun 2020 di Papua dipastikan ketat. Hal itu dapat dipantau melalui persiapan intensif yang dilakukan daerah lain seperti DKI Jakarta, Jatim dan Jabar.
Pemerintah DKI Jakarta melalui Dispora dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menempa semua atletnya menuju PON 20 dari jauh hari. Penempaan dilakukan bukan saja dalam segi fisik dan kesehatan, namun segi makanan juga diperhatikan.
Persiapan semacam ini menjadi ancaman daerah lain untuk menyodok juara umum dicabang taekwondo khususnya di pesta olahraga nasional di Papua tahun 2020 mendatang.