TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhatian pemerintah terhadap perkembangan cabang olahraga Muay Thai di Indonesia dirasa minim.
Padahal, sasana-sasana Muay Thai di berbagai kota di Tanah Air tumbuh dengan pesat, seiring tingginya minat masyarakat terhadap olahraga ini hal berkompetisi di tingkat nasional bahkan mancanegara.
Hal tersebut dilontarkan oleh Jerry Luhukay, promotor kejuaraan maupun turnamen Muay Thai di Indonesia, belum lama ini di Jakarta.
"Perlu perhatian khusus sesegera mungkin dari Kemenpora. Olahraga ini berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sasana-sasana tumbuh di banyak kota di Indonesia, dan kejuaraan Muay Thai pun sudah mulai bermunculan," ungkap Jerry, ditemui di sela-sela kejuaraan Muay Thai Road to Victory (RTV) X di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, belum lama ini.
"Industri olahraga Muay Thai di Indonesia, perlahan tapi pasti mulai terbangun dengan sendirinya. Kini yang perlu diperbanyak adalah jumlah kejuaraan atau turnamen agar siklus industri itu lengkap. Tapi di sisi lain, pemerintah masih belum menyentuh pertumbuhan industri ini," tutur Jerry.
Lebih lanjut pria yang juga mengelola sasana Zealot Muay Thai ini mengungkapkan, salah satu bentuk nyata dalam mendukung industri Muay Thai di Tanah Air, yakni gelaran seri kejuaraan RTV. Di pengujung tahun 2018, RTV mencatatkan penyelenggaraan ke-10 seri kejuaraan, yang kali ini diikuti para peserta dari berbagai sasana asal Jakarta, Bandung, Cilegon, dan Solo.
"RTV sudah saya gelar sejak tahun 2014 dan puji Tuhan berkembang serta berjalan terus hingga kini. Sudah ratusan fighter Muay Thai, baik di kelas pemula, semi-pro, dan profesional, yang bertarung di RTV," katanya.
"Beragam alasan dari setiap fighter tentang keikutsertaan mereka di RTV, mulai dari ingin menjajal kemampuan di level pemula sampai menambah jam terbang bertanding dan berkompetisi di tingkat pro. Semua kami coba akomodir di RTV dengan dukungan penuh dari Muay Thai Profesional Indonesia (MPI)," papar Jerry.
Meski minim perhatian pemerintah, Jerry optimis bahwa pada tahun-tahun mendatang, minat masyarakat Indonesia terhadap olahraga Muay Thai tetap tinggi. Bibit-bibit baru akan terus bermunculan untuk menekuni Muay Thai, meski mereka berangkat dari dasar olahraga bela diri yang berbeda.
"RTV sudah menjadi brand yang dikenal di kalangan Muay Thai di Indonesia. Setelah sepuluh kali digelar di banyak tempat di Jakarta, saya berencana menggelar kelanjutan dari RTV ini juga di luar kota," katanya.
"Setidaknya saya mengagendakan RTV ini digelar secara rutin per empat bulan," demikian Jerry.