Dua hal itu merupakan beberapa perhatian dari pemerintah, belum lagi membahasa mengenai pembangunan venue-venue berstandar dunia dan infrastruktur di Jakarta dan Palembang guna menyukeskan Asian Games dan Asian Para Games.
Tertular ke Asian Para Games
Setelah sukses menggelar Asian Games pada 18 Agustus – 2 September 2018, satu bulan kemudian tepatnya 6 – 13 Oktober 2018, Indonesia giliran menggelar pesta olahraga se-Asia bagi para atlet penyandang disabilitas, Asian Para Games 2018.
Berbagai persiapan juga dijalankan secara masif untuk menghadirkan kesan penyelenggaraan yang bagus di mata dunia. Apalagi Asian Para Games perdana dihelat di Indonesia.
Hasilnya, Asian Para Games 2018 bisa mengikuti kesuksesan yang telah diraih Asian Games yakni dari sisi prestasi dan penyelenggaraan.
Dari sisi prestasi kontingen Indonesia yang sebelumnya ditargetkan lolos delapan besar olah Presiden Joko Widodo hasilnya juga mengejutkan dengan finis diperingkat kelima dengan mengumpulkan 135 medali; 37 emas, 47 perak dan 51 perunggu.
Hal itu bisa didapatkan para atlet Indonesia juga karena tak terlepas dari perhatian pemerintah, salah satunya dengan tak membeda-bedakan bonus seperti apa yang telah didapatkan atlet Asian Games sebelumnya.
“Kami berharap bahwa dalam Asian Para Games 2018, Indonesia meraih target masuk delapan besar. Tapi terpeleset juga tidak apa-apa, asalkan terpeleset ke atas,” kata Jokowi saat meninjau persiapan cabor badminton dan voli kursi roda, Kamis (27/9/2018).
Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali menegaskan jumlah bonus untuk peraih medali Asian Para Games tidak dibedakan dengan atlet Asian Games.
“Sudah saya sampaikan bonus tidak ada perbedaan. Sama. Kesempatan masuk PNS dan BUMN pun sama,” kata Jokowi.
Sementara itu, dari sisi penyelenggaraan, ketua panita penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgco), Raja Sapta oktohari menilai bahwa Indonesia juga sukses dari sisi penyelenggaraan, indikatornya antusias masyarakat Indonesia yang mau menonton langsung pertandingan Asian Para Games.
“Banyak dalam perjalanan ini yang bisa dijadikan cerita menarik. Kami bersyukur semua tantangan itu bisa kita lewati bersama. Waktunya 15 bulan, efektifnya 11 bulan, untuk menyiapkan dan melaksanakan Asian Para Games 2018,” kata Raja Sapta Oktohari di penutupan Asian Para Games, Sabtu (13/10/2018) di SUGBK.
“Pada awal-awal pasti ada banyak tantangan, tapi semakin ke sini, tantangannya semakin berkurang dan terjawab dengan sebuah kinerja yang luar biasa dari semua,”
“Pada hari pertama, kita dapat banyak komplain karena katanya Asian Para Games banyak bangku kosong, tapi di hari kedua dan ketiga, komplainnya karena susah dapat tiket karena dipenuhi masyarakat,” Okto menambahkan.