TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Malang berhasil menggusur dominasi Universitas Brawijaya (UB) Malang dengan merebut gelar juara LIMA Badminton: McDonald’s East Java Conference (EJC) 2019.
Pada laga laga puncak yang dilaksanakan di Gedung Bundar Al Asy’ari, Universitas Islam Malang (Unisma) pada Kamis (14/3/2019) itu, Unitomo berhasil merontokkan keperkasaan UB yang dalam beberapa musim lalu selalu menjadi jawara. Kali ini Unitomo yang berhak menyandang gelar jawara Malang setelah merebut kemenangan dengan angka tipis 3-2.
Tunggal pertama Unitomo, Androw Yunanto Prakasa unggul lebih dulu saat bertanding melawan Ilham Yudha Gofinio dengan skor telak 21-9, 21-10.
Persaingan mulai sengit di nomor kedua, Achmad Rizal Lullah/Naufal Hafizhariyanto sukses mencuri poin di gim pertama dengan skor 21-17 saat bertanding dengan A. Fasich Firman Sabda/Ragawa Tamasuta Ayodya.
Gim kedua berakhir dengan skor yang sama, kemenangan dipegang oleh UB.
Androw Yunanto Prakasa/Komandani Maytri Sugiarto/Hiski Rumengan menggandakan kemenangan untuk Unitomo dengan skor 21-12, 21-15 saat bertemu dengan tripel UB, Adhika Ariyadi/Muh. Andra Galizta/Iqval Anggi Anggara Putra.
Andalan UB, Achmad Rizal Lullah bertanding dengan ganda kedua Unitomo, Setiawan Yogi Putera. Rizal cetak poin lebih dulu di gim pertama dengan 21-19 serta menutup gim kedua dengan kemenangan untuk UB 21-14.
Di partai terakhir, kemenangan dikantungi oleh Unitomo melalui ganda kedua mereka, Hiski Rumengan/Komandani Maytri Sugiarto dengan raihan skor 22-20, 21-16 ketika melawan Adhika Ariyadi/Iqval Anggi Anggara Putra.
Dr. Ir. Suyanto, M.M selaku Wakil Rektor III menyampaikan pendapatnya tentang kemenangan tim Universitas Dr. Soetomo,
"Saya merasa senang dan bahagia bahwa tim kami menang dalam kompetisi Liga Mahasiswa ini. Semoga nanti di nationals kami bisa menjuarai lagi. Saya ucapkan selamat untuk Liga Mahasiswa yang telah sukses menyelesaikan kegiatan ini, semoga tahun depan menjadi lebih baik lagi dan tentu Unitomo akan menjadi juara lagi,” katanya.
Sementara itu, Universitas Brawijaya harus puas dengan runner-up.
“Puji syukur kami diberikan rezeki walau belum bisa semaksimal mungkin. Ada beberapa hal yang harus dievaluasi. Akan tetapi, kami bersyukur karena kami sudah berusaha semampu kami,” ujar Miftahul Huda, Manajer Universitas Brawijaya.
Dari nomor beregu putri, tim kampus Universitas Negeri Malang (UM) memastikan satu tiket ke final nasional setelah finis sebagai runner up zona EJC ini. Kepastian lolos sekaligus menjadi runner up klasemen akhir tersebut diperoleh UM setelah pada pertandingan terakhir, mereka berhasil memetic kemenangan dengan skor 3-0 atas Universitas Brawijaya (UB) di LIMA Badminton Season 7 yang dilaksanakan di Gedung Bundar Al Asy’ari, Universitas Islam Malang (Unisma) itu.
Partai pertama dilakoni oleh tripel UM, Ingeldy Vyola/Palupi Nur Afifah/Munada Choirunnisa untuk melawan Amalia Meutia Putri/Firda Ayu Cahyaningsih/Erien Novitasari. Persaingan ketat terlihat di awal pertandingan. Di gim pertama, kedua tim saling mengejar angka, tetapi gim ini diambil oleh Ingeldy/Palupi/Munada dengan kemenangan deuce 22-20. Di gim kedua, wakil UM tetap unggul dan menutup permainan dengan skor 21-17.
Di nomor kedua, Fitria Ayu Nawangwulan harus bertanding dengan tunggal UB, Pratiwi Kusumawardhani. Fitria membuka keunggulan di gim pertama dengan skor 22-20. Stamina pemain UB semakin menurut di gim kedua dan pertandingan berakhir dengan kemenangan UM di skor 21-9.
Meski sudah dipastikan menang, semangat Ingeldy Vyola/Palupi Nur Afifah dalam bermain tidak pupus. Di gim pertama, ganda UM tersebut mengalahkan Amalia Meutia Putri/Firda Ayu Cahyaningsih dengan skor 21-15. Duet UM tetap unggul hingga akhir pertandingan.
Dengan hasil tersebut, putri UM keluar sebagai runner-up di LIMA Badminton EJC 2019. “Hasil ini sesuai dengan prediksi kami. strategi untuk melawan UB sudah disiapkan dari jauh hari. Target awal kami memang menembus Nationals, tidak masalah peringkat satu atau dua,” kata Hasbi, pelatih Universitas Negeri Malang.
Sedangkan UB harus puas dengan peringkat ketiga, namun menurut Shinta selaku ofisial dari UB, prestasi itu tetap membanggakan, ”Beberapa dari kami mungkin kurang siap dengan kondisi lapangan yang berangin sehingga melakukan banyak kesalahan. Namun, kami tetap mengapresiasi para pemain. Meski di peringkat ketiga, prestasi itu tetap membanggakan.”