Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perenang asal Amerika Serikat, Jason Lezak turut membagi pengalaman yang tak terlupakan sepanjang karirnya menjadi perenang.
Ia membagi kisah tersebut setelah menyaksikan video dirinya yang tampil luar biasa pada Olimpiade 2008 Bejing dalam acara konferensi pers Kejuaraan Renang Master (1st SEASF Master Swimming 2019) di Stadion Akuatik, Senayan, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
“Saya masih merinding melihat video itu,” timpal Jason.
Saat itu, Jason yang turun di nomor estafet 4x100 meter bersama rekannya, Michael Phelps dan sukses meraih medali emas setelah mengalahkan perenang asal Prancis.
“Dipertandingan waktu itu saya memang menang tapi itu bukan soal kemenangan saja. Tapi lebih kepada proses, karena kami (Amerika) belum pernah menang dua kali dalam olimpiade 2000 dan 2004. Kami selalu kalah dari Australia dan Prancis (estafet 4x100),” cerita Jason.
“Jadi proses itu sangat panjang, melalui beberapa kegagalan dan akhirnya kami bisa menebus kemenangan di 2008 Bejing. Kami dapat dukungan penuh dari teman-teman dan negara kami. Padahal waktu itu jarak saya dengan perenang lawan agak jauh, tapi saya percaya dan fokus kepada diri saya sendiri bahwa saya bisa,” sambungnya.
Pada perlombaan itu tepatnya di putaran terakhir, Jason masih tertinggal dari Alain Bernard – perenang Prancis yang berada di depannya.
Namun, dengan kegigihan yang luar biasa, Jason mampu menyusul hingga akhirnya ia menyentuh dinding finis lebih dulu.
Waktu terakhir tim Amerika adalah 3:08:24, lebih cepat 3,99 detik dari rekor dunia sebelumnya; tim Prancis finis kedua di 3:08,32.
Prestasi ini juga sangat penting bagi Michael Phelps, karena ia membutuhkannya untuk menyelesaikan tujuan memenangkan delapan medali emas dalam satu Olimpiade, memecahkan rekor Mark Spitz dari tujuh medali emas di Olimpiade Musim Panas 1972.