TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan hari ketiga Asian Chees Championship Fide Zone 3.3 di Ulaanbatar, Mongolia, Rabu (10/4/2019) menghasilkan dua kemenangan, dua remis, dan terpaksa menelan dua kekalahan bagi Tim Catur Indonesia.
Kemenangan diraih GM Susanto Megaranto yang berhasil menaklukkan FM Ganzorig Amartuvshin (2373).
“Di bagian putri, IM Irene Kharisma Sukandar (2384) yang menundukkan WCM Bat-Erdene Mungunzul (1906, Mongolia),” ujar R Artsanti Alif, Chief de Mission Tim Catur Indonesia ke ACC Fide Zone 3.3.
“Sedangkan Surya Wahyudi (2197) berhasil menahan remis FM Yesuntumur Tugstumur (2355) dari Mongolia dan WGM Medina Warda Aulia (2362) juga berhasil menahan remis serangan dari WGM Hoang Thi Bao Tram (2298, Vietnam),” katanya.
Artsanti yang juga menjabat sebagai Head of Social Investment JAPFA ini mengatakan dua pecatur Indonesia terpaksa menelan kekalahan.
Keduanya adalah IM Novendra Priasmoro (2479) dan WIM Chelsie Monica Sihite. Novendra dikalahkan oleh FM Erdenepurev Boldoo (2334) dari Mongolia.
Selain Novendra, Chelsie terpaksa kalah dari IM Batkhuyag Munguntuul yang memiliki elo rating 2415, pecatur unggulan tuan rumah Mongolia.
Riset pembukaan
Kemenangan Susanto merupakan buah ketekunan dalam melakukan riset pembukaan. Walaupun dilakukan kecil-kecilan dibantu teman-temannya.
Ketekunan ini menurut Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi memampukannya untuk membuat langkah-langkah strategis untuk memojokan bidak lawan.
“Pada langkah 15 Ganzorig terpaksa tukar Bentengnya dg Gajah di f5. Langkah lain posisinya akan lebih buruk. Langkah 16 Susanto buang satu bidak lagi di f4 agar Gajah petak gelap hitam untuk jangka waktu lama terperangkap. Ini sungguh langkah seorang grandmaster!” kisah Kris.
“Setelah pertukaran besar-besaranan. Terjadi permainan akhir Gajah Kuda 5 bidak melawan Benteng plus 6 bidak, tapi bidak hitam Susanto terangkai baik di sayap-menteri. Teoritis hitam unggul. Tapi pertarungan terus ketat. Ganzorig buat kesalahan pada langkah 54 dengan mendorong bidak f4 sehingga bidak f5 nya jatuh. Susanto menyelesaikan dengan sempurna ending menang tersebut. Ganzorig menyerah langkah 63,” jelas kris.
Lain Susanto lain Irene. Lawan pada babak ketiga Bat-Erdene Mungunzul tampaknya kalah kelas terlihat dari perbedaan rating yang mencapai 478 poin.
Kris menjelaskan seharusnya Bat memukul balik di d4 dengan bidak agar putih tetap menguasai sentrum, tapi dia memukulnya dengan Kuda sehingga putih pasti bakal kehilangan pasangan Gajah.
“Langkah 17.f4 juga membuat sayap-raja nya melemah. Tiga kali berurutan melangkahkan Menteri Md3-a3-a4-b3 juga memboroskan tempo yang penting. Ketika Bat mencoba menyerang pun dengan mendorong bidak f5 adalah suatu kesalahan yang makin memperlemah pertahanan sayap-raja nya. Praktis posisinya sudah kalah walau baru menyerah pada langkah 41,” jelas Kris.
Pertandingan dari babak ke babak menunjukkan peta pertarungan yang semakin sengit.
Di babak keempat yang dimainkan 10 April sore akan menghasilkan banyak kejutan-kejutan bagi tim Indonesia ataupun tim lawan.
“Masih tersisa 6 babak lagi, perjuangan tim Indonesia masih panjang. Banyak pertarungan dengan hasil yang tidak bisa diprediksi masih mungkin terjadi,” kata Kris.