TRIBUNNEWS.COM - Marc Marquez boleh jadi pebalap yang mengukir sejarah lewat torehan rekor 7 gelar juara dunia sejak memulai karier sebagai pebalap profesional di usia 15 tahun.
Tapi bagi Valentino Rossi, bukan lah sang Baby Alien yang dia sebut nama terbesar dalam sejarah balapan MotoGP.
Valentino Rossi menyebut dua nama, ayahnya Graziano Rossi, dan legenda pembalap 500cc, Kenny Roberts.
Bukan tanpa alasan, Valentino Rossi menganggap dua orang itu sebagai sosok spesial di sejarah MotoGP.
Kenny Roberts yang merupakan mantan pembalap Yamaha era 80-an itu saat ini sudah berusia 67 tahun, tetapi masih mengendarai motor untuk bersenang-senang.
Valentino Rossi pun memberikan komentarnya soal Kenny Roberts di kejuaraan balapan motor.
"Saya tidak tahu apakah saya bisa seperti dia (mengendarai motor di usia senja), tetapi saya berharap demikian," kata Valentino Rossi yang dikutip BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Dia adalah salah satu nama terbesar dalam sejarah balapan karena dia melakukan sesuatu yang baru dan spesial. Dia dan ayah saya, Graziano Rossi, adalah pahlawan saya," ujar Rossi.
Lebih lanjut, pembalap berjulukan The Doctor itu juga menyebut sosok Kenny Roberts merupakan pembalap yang sudah mengubah sejarah.
"Ketika dia tiba di Eropa, dia melaju dengan berbeda dan dia mengubah olahraga ini," tutur Rossi.
"Saya masih ingat tahun 2009 saat Kenny turut serta dalam sebuah balapan di Indianapolis dengan mesin 750cc dua tak. Dia sangat cepat," ungkap Valentino Rossi.
Beberapa waktu lalu, Valentino Rossi sempat mendapat pujian dari Kenny Roberts .
Kenny Roberts mengungkapkan kekagumannya kepada sosok Valentino Rossi yang masih belum menyerah mengejar gelar juara meskipun saat ini usianya tidak lagi muda.
Kenny Roberts juga mengaku terkejut dengan performa impresif Valentino Rossi yang berusia 40 tahun pada MotoGP 2019.
Adapun Valentino Rossi, saat ini sedang menatap seri balapan berikutnya yaitu MotoGP Spanyol 2019.
MotoGP Spanyol 2019 akan digelar pada 3-5 Mei 2019 mendatang di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Harus Raih Podium Pertama
Peforma pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi yang apik di tiga seri awal MotoGP, dapat sorotan rivalnya pebalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso.
Valentino Rossi dalam tiga balapan musim ini tampil konsisten. Valentino Rossi sukses dua kali menjadi runner-up dari pada tiga seri tersebut.
Meski begitu, Valentino Rossi masih belum bisa mencatatkan kemenangan dan memperpanjang puasa kemenangan yang sudah tidak dia raih sejak Juni 2017 lalu.
Baca: Valentino Rossi Akan Menghancurkan Dirinya Sendiri Jika Terus Membalap Seperti 10 tahun Lalu
Menurut Andrea Dovizioso, jika pembalap berjulukan The Doctor itu ingin meraih gelar juara dunianya yang ke-10, dia harus memenangkan seri balapan terlebih dahulu.
Andrea Dovizioso juga yakin seorang pembalap MotoGP tidak mungkin menjadi juara jika tidak memenangkan satu seri balapan pun.
"Saya tidak berpikir bahwa tanpa kemenangan dia akan menjadi juara," kata Dovizioso yang dikutip BolaSport.com dari GPOne.
"Kejuaraan dunia tak bisa dimenangi tanpa memenangkan balapan. Seberapa banyak kemenangan yang dibutuhkan untuk menjadi juara? Ada tiga atau empat."
"Dan banyaknya pembalap berbeda yang memenangkan balapan juga tidak banyak mempengaruhi. Itu tidak membuat perbedaan," tutur Dovizioso menambahkan.
Valentino Rossi memang sedang berusaha mencatatkan kemenangan perdananya di MotoGP 2019 dan mengakhiri catatan tak pernah menangnya sejak seri MotoGP Belanda 2017 lalu.
Pada balapan MotoGP Americas 2019, Valentino Rossi berkesempatan besar meraih kemenangan perdananya di musim ini.
Namun, Valentino Rossi kalah saat berduel satu lawan satu melawan Alex Rins sehingga dia finis di urutan dua.
Kini, Valentino Rossi berada di peringkat kedua di bawah Andrea Dovizioso dengan selisih tiga poin.
Ubah Mental Balap
Satu di antara kunci kesuksesan penampilan Valentino Rossi di tiga balapan awal MotoGP 2019 dinilai lantaran kecerdasan The Doctor untuk beradaptasi.
Analisis itu dilontarkan rival Valentino Rossi, pebalap Mission Winnow Ducati, Andrea Dovizioso yang menilai The Doctor sukses mengubah mentalitas balapnya tahun ini.
Valentino Rossi memang tampil trengginas bersama Monster Energy Yamaha pada tiga balapan awal MotoGP 2019.
The Doctor telah meraih dua podium dari tiga balapan yang sudah dilakoninya.
Apa yang sudah ditampilkan oleh Valentino Rossi awal musim ini menunjukkan jika ia masih kompetitif meskipun telah memasuki usia 40 tahun.
Andrea Dovizioso menilai Rossi telah belajar menerima kekalahan dan mengubah mentalitasnya.
Sang juara dunia MotoGP tujuh kali itu memang sudah absen dari tempat pertama podium sejak MotoGP Belanda pad Juni 2017.
"Dia mengubah mentalitasnya, dia dipaksa untuk melakukan itu, dan dia cerdas," ucap Dovizioso dilansir BolaSport.com dari motorsport.
"Jika Rossi tak mengubah mentalitasnya dan terus membalap seperti 10 tahun yang lalu, dia akan menghancurkan dirinya sendiri," imbuh Dovizioso.
Andrea Dovizioso sendiri harus mengakui keunggulan Rossi pada MotoGP Americas 2019 lalu.
Meski demikian, takhta klasemen sementara MotoGP musim ini berhasil dipegang Andrea Dovizioso usai pebalap Repsol Honda, Marc Marquez mengakhiri balapan lebih awal lantaran terjatuh dari motornya.
Valentino Rossi saat ini masih membuntuti Dovizioso dengan berada di urutan kedua klasemen setelah mengoleksi 51 poin.