TRIBUNNEWS.COM - Ganda putra terbaik Indonesia dan nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengungkapkan kunci kemenangan mereka atas ganda kuat Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di semifinal Kejuaraan Asia 2019, Sabtu (27/5/2019) sore.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo lolos ke final Kejuaraan Asia 2019 dengan mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan permainan ketat tiga gim selama 51 menit, dengan skor 15-21, 21-17, 21-15.
Pada game pertama, Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo belum dapat menemukan ritme permainan mereka dan tertinggal jauh 1-8.
Sempat mendekat 12-14, namun Marcus/Kevin tak dapat keluar dari tekanan dan kehilangan game pertama.
Pada gim kedua, pertarungan kembali sengit, namun setelah interval game, Marcus/Kevin tak dapat terbendung.
Di gim ketiga, satu pengembalian lawan mengenai badan Marcus namun hal ini tak dinyatakan fault oleh wasit, saat bola jatuh di luar area pertahanan Marcus/Kevin/, wasit menambah poin untuk Marcus/Kevin.
Takeshi Kamura/Keigo Sonoda lantas mengajukan protes namun wasit mengatakan ia tidak melihat bahwa bola mengenai badan Marcus dan hakim garis menyatakan bola jatuh di luar lapangan.
Kejadian ini tampaknya mempengaruhi penampilan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Marcus/Kevin terus melaju dan akhirnya merebut tiket final.
"Di game pertama mereka start-nya lebih siap dari kami, kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Waktu awal-awal game kedua pun kami masih berusaha keluar dari tekanan itu dan akhirnya kami bisa membalikkan tekanan ke lawan," kata Kevin, usai laga
"Di game ketiga, permainan masih ramai terus dan tadi kami hoki juga karena sebenarnya memang fault, kena badan koh Sinyo (Marcus), tapi wasit tidak bisa mengubah keputusan," kata Kevin.
"Pertemuan kami memang selalu ramai, ketat terus kalau lawan Kamura/Sonoda. Tapi sepertinya mereka hilang konsentrasi setelah kejadian touch itu. Namun di game ketiga, walau poinnya jauh, kami cari poinnya nggak gampang," jelas Marcus.
Kevin/Marcus masih menanti calon lawan mereka di babak final, antara pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe atau Kang Min Hyuk/Kim Won Ho dari Korea.
"Siapa pun yang bisa ke final pasti bagus mainnya, nggak mungkin mereka mau kalah begitu saja. Siapa saja lawan kami di final besok, kami harus siap," kata Marcus.