TRIBUNNEWS.COM - Pemandangan api yang keluar dari knalpot motor MotoGP saat masuk tikungan jadi hal yang biasa terlihat.
Tak hanya di ajang MotoGP ataupun balap lainnya, bagi yang sudah melakukdisan oprekan mesin di motor biasa pun juga bisa saja mengalami hal itu.
Momen seperti ini disebut dengan backfire ataupun afterfire, walaupun keduanya punya artian berbeda.
Afterfire sendiri adalah bagian dari backfire, jadi tidak semua backfire adalah afterfire.
Baca: MotoGP Melarang Penggunaan GPS di Motor Pembalap, Apa Alasannya?
Dan sebaliknya, semua afterfire adalah backfire.
Afterfire ini muncul ketika mesin dimatikan mendadak setelah digeber pada putaran tinggi, sedangkan backfire bisa terjadi kapan saja.
Seperti yang tampak pada foto di tulisan ini, itu merupakan backfire yang terjadi pada motor Moto2 tunggangan Remy Gardner.
Biar makin paham, Slamet Kasianom selaku Senior Technical PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mencoba jelaskan peristiwa ini.
Baca: Video Ratusan Polisi Masuk Kampung, Puluhan Motor Langsung Diangkut
"Backfire muncul karena ada bahan bakar yang keluar, pada waktu itu gas ditutup mendadak," kata Slamet.
"Lalu, ada tekanan negatif yang muncul di ruang bakar dan bahan bakar yang enggak sempat terbakar jadi terbakar lagi," ungkapnya.
Menurut pria yang sudah makan asam garam dunia balap sejak 1990-an ini, pada dasarnya proses pembakaran dilandasi tiga faktor yaitu bahan bakar, oksigen dan titik api.
Lalu soal titik api, ini bisa ditimbulkan dari leher knalpot yang pastinya memiliki panas di atas 100 derajat Celcius.