TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Jorge Lorenzo mengharapkan timnya yakni Repsol Honda akan membuat plan B menyusul rentetan hasil minor yang diraihnya pada awal musim ini.
Jorge Lorenzo belum bisa meraih hasil maksimal dengan motor RC213V miliknya meskipun sudah melakoni enam balapan pada musim ini.
Bahkan, pembalap berjulukan X-Fuera itu belum pernah sekali pun finis di urutan 10 besar kendati mempunyai motor yang cukup mumpuni untuk bisa bersaing di baris depan.
Usai gelaran MotoGP Italia 2019, pembalap yang kini berusia 32 tahun itu akan melakukan sejumlah perbaikan untuk mencari solusi terkait kinerjanya.
Jorge Lorenzo dikabarkan terbang ke Jepang dan menghabiskan beberapa waktu di markas timnya Repsol Honda.
Dari upayanya itu, Lorenzo berharap timnya akan membuat plan B atau rencana cadangan untuk mendongkrak performa.
Keinginan itu diungkapkan Lorenzo karena dia merasa jika RC213V masih sangat sulit untuk dikendarai meskipun mempunyai mesin yang cukup kompetitif pada saat ini.
"Jelas kami memiliki mesin yang sangat kuat pada musim ini, tetapi hal itu membawa masalah lain pada beberapa aspek yang membuat motor itu menurut saya sangat sulit untuk dikendarai," ucap Jorge Lorenzo.
"Tapi saya percaya jika pabrikan mampu membuat plan B untuk saya, ini Honda," imbuh Lorenzo.
Jorge Lorenzo menilai jika pengembangan yang dilakukan oleh Honda terkait motor RC213V mengikuti karakter atau gaya balap rekan satu timnya, Marc Marquez.
Hal tersebut berdasarkan pada performa pembalap berjulukan The Baby Alien itu yang telah mampu memenangi sejumlah balapan.
Jadi sangat logis jika Honda selalu mengedepankan saran dan menyesuaikan karakter dan gaya balap Marc Marquez untuk pengembangan motor RC213V.
"Marc sangat cepat, dia berhasil memenangkan banyak balapan dengan motor ini, jadi itulah alasan yang paling logis kenapa mereka (Honda) selalu mengikuti saran dari Marc," ucap Lorenzo lagi.
"Untuk saat ini RC213V sudah cukup lengkap bagi Marc untuk meningkatkan hasil pada musim-musim sebelumnya, tetapi untuk pembalap lain itu lebih sulit," kata Jorge Lorenzo mengakhiri.