Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA - Nasib sial kembali menghampiri Jorge Lorenzo saat mengaspal di Sirkuit Catalunya dalam sesi tes resmi MotoGP.
Setelah gagal finis pada GP Catalunya 2019, kini Jorge Lorenzo kembali terlibat insiden kala turun dalam sesi tes yang digelar Senin (17/6/2019).
Insiden itu bermula saat Jorge Lorenzo kehilangan kendali motornya pada tikungan kesembilan.
Pembalap Repsol Honda mengalami lowside crash dan terseret hingga area gravel lintasan.
Sementara itu, motor tunggangan Lorenzo terus melesat sebelum akhirnya menabrak pembatas dan terpelanting nangkring di atas ban pembatas
Beruntung Jorge Lorenzo tak mendapat luka serius dan tetap bisa melanjutkan sesi tes tersebut.
Total Lorenzo melahap 65 lap sepanjang sesi itu dan duduk di peringkat ke-17 dengan catatan waktu terbaik 1 menit 40,357 detik.
Setelah tes selesai digelar, Jorge Lorenzo mengaku jika dirinya menahan rasa sakit kala memacu motornya di sisa sesi tersebut.
"Saya merasakan sakit yang teramat, terutama di bagian punggung. Saya juga merasakan sakit di bagian siku dan jari kaki," kata Lorenzo.
"Itu sebuah kecelakaan yang sangat hebat, meski bukan highside. Saya kehilangan kendali bagian depan motor saat melaju dengan kecepatan sangat tinggi," tutur X Fuera melanjutkan.
"Saya sangat ketakutan karena saya merasakan sakit di bagian punggung. Namun setelah dipindai dengan sinar x, tidak ada tulang yang patah."
Walau merasa kesakitan, Jorge Lorenzo memutuskan untuk melanjutkan sesi uji coba dan mencoba beberapa hal baru pada motor tunggangannya.
"Kami kembali mencoba memperbaiki aspek ergonomik. Juga beberapa hal kecil pada motor serta sasis," kata rider asal Spanyol ini.
"Sejumlah hal yang kami coba hari ini lebih ditujukan untuk musim depan. Namun sebagian besar untuk balapan selanjutnya yang merupakan lanjutan pengembangan kami di Jepang."
Sesi balapan MotoGP 2019 sendiri bakal berlanjut dengan memasuki seri kedelapan yang dilangsungkan di Belanda.
MotoGP Belanda 2019 dijadwalkan berlangsung di Sirkuit Assen pada 28-30 Juni 2019.