News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Muddai Madang: Dasarnya Apa Membedakan Dukungan Cabor dan KONI Daerah?

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muddai Madang (jas abu-abu) saat memberikan keterangan pers di Hotel Sultan Jakarta, Senin (1/7/2019)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal berlangsung alot pelaksanaan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) yang digelar KONI Pusat.

Mengapa alot? Karena pendukung salah satu calon, Muddai Madang akan berjuang keras agar jagoannya diloloskan untuk bersaing lawan calon lainnya, yakni Marciano Norman pada pemilihan ketua umum KONI Pusat periode 2019-2023 di Hotel Sultan Jakarta tanggal 2 Juli 2019.

Sebelumnya, Muddai Madang tak diloloskan tim penjaringan dan penyaringan (TPP) karena syarat administrasinya kurang. Muddai hanya mengumpulkan sembilan dukungan KONI Provinsi, padahal syarat minimal 10 dukungan.

Sedangkan dukungan minimal 21 cabang olahraga (cabor) berhasil dipenuhi.

Muddai mempertanyakan klasifikasi dukungan antara KONI provinsi dan cabor. Menurut dia, baik KONI daerah maupun cabor sama-sama anggota KONI Pusat dan memiliki suara pada Musornaslub.

"Dasarnya apa membedakan dukungan cabor dan KONI daerah? Kalau dikatakan harus didukung 30 persen anggota, boleh lah. Mau KONI-nya lima sedangkan cabornya 25, atau cabor lima, KONI-nya 25, tidak apa-apa. Yang benar, persyaratan harus disertai cabor dan KONI, bukan dibatasi," ungkap Muddai Madang saat memberikan keterangan pers didampingi para pengurus cabor dan KONI provinsi, Senin (1/7/2019).

Ketua KONI Sumatera Barat (Sumbar), Syaiful Yahum menuding ada kejanggalan yang dilakukan TPP selama bertugas. Menurut Syaiful, TPP tak pernah memberikan hasil verifikasi dan validasi kepada Muddai Madang yang dinyatakan tidak lolos administrasi.

"Tapi kenapa surat tidak lolos itu datang dari ketua umum KONI Pusat? Harusnya TPP yang menyurati, lalu nanti diserahkan pada Musornas," jelas Syaiful.

Kendati jagoannya dinyatakan tidak memenuhi syarat pencalonan, pihaknya tidak gentar. Bersama 40 cabor dan KONI provinsi lainnya, dia bakal berjuang di Musornas agar Muddai diloloskan.

"Kami besok maju dan hadir di forum Musornas. Kami sudah siap dengan apapun caranya agar dukungan Muddai disetujui floor. Karena keabsahan calon disahkan di dalam forum, bukan di luar Munas," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Sambo Seluruh Indonesia (PP Persambi), Krisna Bayu menjelaskan, pihaknya akan hadir pada Musornas dengan tujuan untuk membenarkan yang salah, termasuk yang dilakukan TPP.

Pihaknya juga akan mempertanyakan independensi TPP mengingat selama ini ada anggotanya yang ikut kampanye oleh calon tertentu.

"Artinya dia sudah tidak netral. Kami tetap maju untuk menang," ujar Krisna Bayu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini