TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Petenis putri Australia, Ashleigh Barty mengaku sempat mengalami kesulitan sebelum akhirnya bisa menaklukkan wakil China, Zheng Saisai, pada babak kesatu Wimbledon 2019.
Ashleigh Barty menjalani turnamen Grand Slam Wimbledon 2019 dengan status pemain nomor satu dunia sekaligus juara French Open 2019.
Bekal itu cukup untuk membawa Barty meraih kemenangan straight set dengan skor 6-4, 6-2 atas Zheng Saisai, Selasa (2/7/2019).
Meski begitu, Barty mengatakan bahwa dia sempat kesulitan mengalahkan Zheng.
Barty bahkan menilai Zheng adalah lawan yang tangguh dan tidak mudah ditundukkan.
"Saya pikir Zheng adalah lawan yang sangat sulit pada babak pertama ini," ucap Ashleigh Barty.
Lebih lanjut, Barty mengatakan bahwa dia membutuhkan sedikit waktu untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan.
"Butuh waktu untuk bisa menyesuaikan diri dengan kondisi dan lapangan yang berbeda. Ini adalah lapangan yang bagus untuk dimainkan," kata Barty.
Pada babak kedua, Ashleigh Barty sudah ditunggu petenis asal Belgia yakni Alison Van Uytvanck.
Alison Van Uytvanck berhasil melaju ke babak kedua setelah mengalahkan petenis asal Rusia, Svetlana Kuznetsova, dengan skor 6-4, 4-6, 6-2.
Tentang pertandingan babak kedua, Barty tak ingin menjadikan sebagai beban.
Sebaliknya, Barty bertekad untuk menikmati setiap pertandingannya pada turunamen ini.
"Satu-satunya tekanan yang saya miliki adalah apa yang saya lakukan pada diri sendiri, dan memastikan saya melakukan semua itu dengan cara yang benar," ujar dia.
Dengan persiapan yang benar dan latihan yang sudah terprogram, Ashleigh Barty akan menghadapi setiap laga Wimbledon 2019 dengan optimistis.
"Pada akhirnya ketika kami memainkan pertandingan kami, kami akan melangkah ke sana dan menikmatinya," ucap Barty.
"Itu sebabnya kami melakukan semua pekerjaan, semua latihan, untuk pergi ke sana dan menikmati kompetisi," kata Barty lagi.