TRIBUNNEWS.COM - Musim ini sepertinya menjadi musim terburuk buat pebalap Monster Energy Yamaha MotoGP, Valentino Rossi.
Kejadian di MotoGP Belanda 2019 menjadi satu di antara indikator yang menunjukkan tahun ini jadi musim terburuk buat Valentino Rossi sepanjang karier balapnya.
Valentino Rossi sudah tiga kali tak mampu finis (DNF) di tiga ronde MotoGP beruntun, MotoGP Italia, Catalunya, dan Belanda.
Sepanjang karier Valentino Rossi di MotoGP baru musim ini sampai terjadi tidak finis secara 3 kali beruntun dan gagal mendulang poin.
Padahal, rekor buruk Valentino Rossi sebelumnya adalah cuma dua kali beruntun gagal finis.
Itu pun terjadi di musim 2011 di MotoGP Jepang dan Australia.
Hal ini bikin terpuruk performa Valentino Rossi di MotoGP Belanda 2019.
Sudah jadi pembalap Yamaha paling pelan dibandingkan Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) dan rekan setimnya, Maverick Vinales.
Lantas, gagal lolos ke Q2 gara-gara di FP3 catatan waktunya yang sudah membuatnya bisa ke Q2 dibatalkan.
Valentino Rossi dianggap melewati batas sirkuit (exceeding track limit) di sesi FP3 MotoGP Belanda, (29/6/2019) lalu.
Makin terseok-seoak saat tidak lolos ke Q2 dan harus start di posisi 14.
Puncaknya adalah Valentino Rossi tidak finis (DNF) MotoGP Belanda setelah insiden crash di tikungan 8.
MotoGP Belanda 2019 jadi penampilan terburuk bagi Valentino Rossi yang notabener adalah Raja Assen.
Bisakah di seri selanjutnya The Doctor mampu bangkit dari keterpurukan? Patut ditunggu aksinya.
Klaim Masih yang Terbaik di Yamaha
Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, kembali meraih hasil minor saat melakoni balapan MotoGP Belanda 2019.
Meski demikian, dia mengklaim masih menjadi pebalap terbaik di Yamaha.
Pada balapan yang digelar di Sirkuit Assen, Belanda, Minggu (30/6/2019), Valentino Rossi mengalami kecelakaan.
Ini untuk kali ketiga secara beruntun pada MotoGP 2019 The Doctor, julukan Valentino Rossi, tak bisa mencapai garis finis.
Baca: Gagal Finis Beruntun, Valentino Rossi Ulangi Catatan Minor Delapan Tahun Lalu
Valentino Rossi terlibat insiden dengan Takaaki Nakagami dari tim LCR Honda saat berupaya melewati sang lawan di tikungan 8 ketika balapan baru berlangsung lima putaran.
Hasil yang berbeda justru diraih oleh rekan setim Valentino Rossi, Maverick Vinales, yang berhasil menjadi obat bagi tim berlogo garpu tala.
Maverick Vinales meraih kemenangan untuk pertama kalinya bersama Yamaha pada musim ini.
Maverick Vinales memenangi duel ketat melawan rider Repsol Honda, Marc Marquez.
Kemenangan Yamaha untuk pertama kalinya pada musim ini yang dipersembahkan oleh Maverick Vinales turut mengundang Valentino Rossi untuk memberikan komentar.
Valentino Rossi mengaku senang dan memuji penampilan Maverick Vinales yang tampil cukup konsisten sepanjang akhir pekan sebelum mempersembahkan kemenangan untuk pabrikan Jepang tersebut.
"Kemenangan yang diraih Maverick merupakan hasil yang bagus untuk Yamaha dan dia layak mendapatkannya," kata Valentino Rossi dilansir BolaSport.com dari tuttomotoriweb.
"Vinales memang tampil cukup bagus sejak bergulirnya sesi latihan bebas hari Jumat," ujar Valentino Rossi.
Meskipun gagal membawa pulang poin untuk ketiga kalinya secara beruntun, Rossi tidak merisaukan hasil itu.
Dia bahkan mengklaim masih menjadi pebalap terbaik yang dimiliki Yamaha.
"Ada dua rider Yamaha di podium pada balapan kali ini, saya harus bekerja keras untuk tetap bisa bersaing dengan mereka," kata Rossi lagi.
"Kami harus menemukan sesuatu yang bekerja untuk saya, dan saya masih menjadi pebalap terbaik Yamaha meskipun gagal meraih poin pada tiga balapan beruntun," kata Valentino Rossi.
Hasil itu membuat Valentino Rossi kembali harus mengalami puasa kemenangan sejak mentas pada seri MotoGP Belanda 2017.
Rider asal Italia kini berada di urutan kelima klasemen sementara pebalap MotGP.
Meski demikian, dia menjadi pebalap Yamaha teratas saat ini walaupun hanya unggul lima poin atas Fabio Quartararo, yang finis ketiga pada MotoGP Belanda 2019.
Terakhir kali Rossi gagal menyelesaikan tiga balapan berturut-turut pada MotoGP 2011.
Kala itu, dia masih bersama tim Ducati. Saat itu, peraih tujuh gelar juara dunia MotoGP tersebut gagal finis pada GP Jepang, GP Australia dan GP Valencia.