TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang tidak kenal kota Jakarta, Ibukota Negara, pusat perekonomian. dan saksi bisu perjalanan panjang perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan. Kita sebut saja Pelabuhan Sunda Kelapa, Museum Bahari, Jembatan Kota lntan yang kala itu sebagai gerbang masuknya kapal-kapal dagang, Balaikota pemerintahan Belanda yang sekarang kita kenal Museum Sejarah Jakarta (Fatahilah), dan terus berjejer bangunan bersejarah sampai kawasan Tanah Abang dan kawasan Cikini.
Semua itu adalah sebuah potensi yang menjadi daya tarik wisata sebuah kota, layaknya kota-kota besar di beberapa Negara yang mengangkat bangunan bersejarah sebagai daya tarik utama bagi wisatawan.
Sadar dengan potensi tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terus berupaya melakukan pengembangan kualitas museum-museum yang ada di Jakarta, peningkatan sarana, aksesibilitas, serta strategi promosi dan publikasi yang efektif dan efisien, yang tentunya dibutuhkan kerjasama yang baik antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat. stakeholders. serta masyarakat itu sendiri. Sehingga nantinya museum-museum yang ada di Jakarta. baik yang dikelola olah Pemerintah DKI Jakarta maupun Pemerintah Pusat akan menjadi destinasi utama bagi wisatawan nusantara dan mancanegara.
Saat ini ada tiga belas museum dibawah pengelolaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yaftu: Museum Sejarah Jakarta. Museum Seni Rupa dan Keramlk. Museum Wayang, Museum Bahari, Museum Joang 45, Museum Prasastl, Museum MH Thamrln. Museum Tekstil, Taman Arkeologi Onrust. PBB Setu Babakan. Monumen Nasional, Rumah Si Pitung dan Museum Benyamln Sueb serta beberapa Bangunan Bersejarah yang dikelola Pemerintah Pusat. serta museum-museum dengan konsep kekinian yang dikembangkan unsur swasta. semua itu adalah potensi untuk menarik wisatawan ke Jakarta. sehingga diperlukan langkah-langkah yang kreatif dan lnovatlf untuk mempublikasikan potensi tersebut ke seluruh masyarakat.
Namun tidak bisa dlpungkiri bahwa saat lni pun beberapa Museum di Jakarta telah menjadi primadona bagi wisatawan. salah satunya Museum Sejarah Jakarta yang tidak pernah sepi dengan pengunjungnya, dan diakui pula beberapa Museum yang kurang popular bagi wisatawan. “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta terus melakukan pembenahan disisl sarana, kualitas, dan promosi museum-museum yang ada, mengikuti trend yang ada ditengah-tengah masyarakat menjadi salah satu strateg! bag kami untuk mempromosikan museum di Jakarta, jika tahun-tahun sebelumnya kami telah Sukses mengadakan Iomba vloger. bloger, dan Iomba foto amatir tentang museum di Jakarta, maka tahun inl kami menyelenggarakan Jakarta Museum Marathon SMART RACE 2019, " ujar Edy Junaedi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta di Jawa Soul Coffee, Kawasan Kemang, Jakarta.
Jakarta Museum Marathon atau JMM Smart Race 2019 yang akan diselenggarakan tanggal 3 dan 4 Agustus 2019 ini adalah sebuah inovasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dalam mempromosikan museum-museum yang ada di Jakarta dengan menggabungkan olahraga dan wisata (sport tourism), kegiatan serupa telah banyak dilakukan dl kota-kota besar mancanegara Iainnya. dan terbukti mampu menarik wisatawan.
Edy Junaedi menambahkan, “JMM Smart Race 2019 ini akan berbeda dengan event-event serupa di tempat lain, karena kami akan membuat event ini Iebih FUN, akan Iebih menyenangkan bagi seluruh peserta, karena saat acara berlangsung mereka tidak hanya akan jadi peselta Iomba tetapi juga akan menjadi duta promosi museum Jakarta melalui media social maslng-masing”.
JMM Smart Race 2019 inI memang dibuat sebagai sebuah Sport Tourism yang memanfaatkan teknologi digital melalui media social sebagal sarana yang dominan selama pelaksanaan. penggunaan media social terutama Instagram akan di Iakukan sejak pendaftaran peserta, unsur edukasi menjadi bagian tidak terpisahkan selama pelaksanaan kegiatan, “kami akan mengaplikasikan semaksimal mungkln keinginan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta pada event ini. terutama penggunaan media social sebagai sarana penjaringan peserta dan juga sarana aktifitas peserta selama pelaksanaan Iomba, dan tidak kalah penting adalah kesiapan prasarana Iomba di Iapangan agar seluruh rangkaian akan berjalan lancar dan aman, ” ungkap Hari Wibowo penanggungjawab kegiatan menambahkan.
Penggunaan sosial media lnstagram dipilih sebagai syarat pendaftaran dan setiap paerta diwajibkan memiliki Instagram aktif, karena dalam perlombaan Inl, peserta diwajibkan memposting kegiatan mereka saat mengunjungi atau melewati museum dan tempat bersejaran ke dalam Instagram mereka. Jlka diumpamakan 1.000 peserta JMMSR 2019 dengan rata-rata 100 followers 01 Instagram. maka akan ada 100.000 orang yang menjadi sasaran promosi potensl museum di Jakarta, hal tersebut tentunya akan mempermudah untuk memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat luas mengenai betapa pentingnya mengunjungi tempat-tempet bersejarah di Jakarta.
Kategori Iomba JMMSR 2019 yaitu, Jelajah Museum, DUO Family, DUO Komunitas, DUO Kostum Unik dan DUO Umum. Perlombaan ini terbuka untuk umum dari seluruh Indonesia dan merupakan progam tahunan dalam rangka ulang tahun ke-492 kota Jakarta. Pendaftaran dlbuka mulal 5 Juli 2019. Para Peserta JMMSR akan melewati berbagai tempat bersejarah di Jakarta, salah satunya Kota Tua.