Langkah tunggal putri Indonesia, Fitriani di ajang Indonesia Open 2019 langsung terhenti di babak pertama setelah kalah dua gim langsung dari unggulan kedua asal China.
TRIBUNNEWS.COM - Perjuangan tunggal putri Indonesia, Fitriani di ajang Indonesia Open 2019 langsung terhenti di babak pertama.
Kemenangan Fitriani atas juara All England Open 2019 tersebut terakhir kali terjadi pada babak penyisihan grup
Kejuaraan Beregu Asia 2018 lalu, dimana Fitriani menang 16-21, 21-12, 21-15.
Sedangkan satu kemenangan Fitriani lainnya terjadi saat kedua pemain tersebut masih berada di level junior, tepatnya pada Kejuaraan Dunia 2014 silam.
Saat itu, Fitri juga harus berjibaku lewat pertarungan rubber game sebelum akhirnya menang dengan skor 21-18, 15-21, 21-11.
Dengan demikian, kesempatan skuad tunggal putri Indonesia untuk menambah wakil di babak kedua Indonesia Open 2019 tinggal menyisakan Lyanny Alessandra Mainaky, yang akan bertanding melawan Zhang Beiwen (Amerika Serikat) di babak pertama.
Sedangkan satu wakil tunggal putri yang sudah memastikan diri lolos ke babak kedua Indonesia Open 2019 ialah Gregoria Mariska Tunjung.
Jalannya Pertandingan
Fitriani mengawali laga dengan cukup baik. Memegang servis pertama, Fitri mampu unggul 3-2 atas Chen Yufei.
Kedua pemain sama-sama masih mencoba beradaptasi dengan lapangan.
Keunggulan Fitriani mulai tersendat saat Chen Yufei mulai menemukan ritme permainan dia dan unggul 7-4.
Chen mulai memegang kendali permainan dan sering memberikan shuttlecock ke arah baseline Fitriani.
Sementara, Fitriani semakin tertinggal 4-11.
Seusai break interval, Fitriani semakin tak mampu meladeni permainan Chen dan kerap memberikan pukulan tanggung yang menjadi makanan empuk bagi Chen.
Poin cuma-cuma kembali diberikan oleh Fitriani lewat shuttlecock yang dipukul keluar garis lapangan ataupun menyangkut di net.
Skor pun semakin jauh, 6-15 untuk Fitriani.
Fitriani telah mencoba untuk menyerang Chen dengan smash tajam, namun pengembalian Chen yang cukup dalam ke arah baseline justru membuat Fitri kesulitan dan akhirnya berbalik terserang.
Kesalahan demi kesalahan sendiri pun terus dilakukan oleh Fitriani, hingga akhirnya gim kesatu pun harus ditutup Fitriani lewat margin kekalahan 14 angka.
Memasuki gim kedua, Fitriani sukses menyerobot netting tipis milik Chen untuk mengantongi angka pertama.
Meski kemudian di balas oleh Chen, Fitriani kembali unggul 2-1 setelah Chen melakukan unforced error dengan memukul shuttlecock jauh ke luar lapangan.
Seolah semakin percaya diri, Fitriani mulai kerap menyulitkan Chen Yufei lewat smash-smash tajam dan defens balik serang hingga unggul 5-3.
Fitri kembali unggul 6-3, setelah Chen mengira servis Fitri keluar lapangan.
Akan tetapi, setelah itu Chen justru kembali mulai menemukan ritme permainan dia. Setelah tertinggal cukup jauh, dia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 7-7.
Kejar-kejaran angka terus terjadi hingga break interval gim kedua.
Memasuki paruh kedua gim kedua, Fitri mulai cukup agresif. Di buat pontang-panting oleh Chen, Fitriani tak menyerah. Sebaliknya, dia justru memberikan netting silang yang cukup tipis yang tak mampu dikembalikan oleh Chen.
Diajak beradu netting, Fitri kembali lebih unggul dan mendekatkan jarak menjadi 12-13 atas Chen.
Sementara itu, Chen kembali gagal melakukan netting hingga membuat Fitriani berbalik unggul 15-14.
Meski kembali tertinggal 16-18, Fitriani mulai sempat membuka peluang dengan terus menempel perolehan angka Chen bahkan menyamakan keuddukan menjadi 18-18.
Laga semakin seru saat poin menunjukkan 19-19. Akan tetapi, memasuki poin-poin kritis tersebut, pukulan Fitiriani dua kali menyangkut di net dan membuat Chen akhirnya memenangi babak kedua dengan margin tipis dua angka. (*)