"Akan ada keputusan bersama. Saya kira, Valentino Rossi sendirilah yang merasakan bahwa dirinya tidak lagi kompetitif," lanjut Lin.
Terlepas dari hal itu, Lin Jarvis masih menginginkan kerjasama dengan Valentino Rossi di luar jalur.
"Kami ingin bekerja dengannya di luar jalur dan mendukung akademinya. Dia memiliki proyek yang menarik dan saya tidak melihat alasan bagi kami untuk tidak melanjutkan kolaborasi. Masa depan akan menentukan," papar Lin Jarvis.
Di sisi lain, ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi masih tetap percaya dengan motivasi yang dipegang anaknya.
"Vale tidak peduli dengan rumor ini, karena, seperti biasa, dia tidak membaca apa pun tentang dirinya sendiri."
"Dia dalam kondisi fisik yang hebat dan saya bukan satu-satunya orang yang memperhatikannya. Semua orang disekitarnya mengucapkan kalimat yang sama," kata Graziano Rossi dalam pemberitaan Gazetta Sportiva.
"Mungkin dia khawatir, ya, karena akhir-akhir ini dia menemui masalah," lanjut Graziano.
Lebih lanjutnya, Graziano menyoroti tim Yamaha terkait pengembangan motor M1 yang digunakan Valentino Rossi.
"Saya mengacu pada pengembangan sepeda motor yang sangat rumit."
"Ini bukan misteri, semua orang tahu bahwa Yamaha saat ini adalah motor paling lambat di jalurnya, dalam hal kecepatan dan akselerasi."
"Kuncinya adalah untuk memulihkan apa yang hilang dalam garis lurus," papar Graziano.
Graziano Rossi percaya anaknya dapat kembali naik podium di MotoGP seri selanjutnya.
"Saya yakin Vale (Valentino Rossi-red) akan kembali berjuang untuk meraih podium di MotoGP seri selanjutnya."
(Tribunnews.com/Gigih/ Sina)