TRIBUNNEWS.COM - Penampilan melempem yang tak kunjung membaik berujung pada ramainya rumor seputar akhir dari karier pebalap legendaris Valentino Rossi.
Rumor itu makin riuh saat beberapa pihak memberikan pernyataan yang mengarah pada ending dari karier profesional The Doctor.
Satu di antaranya adalah pernyataan managing Director Yamaha, Lin Jarvis yang mengisyaratkan Valentino Rossi memang hampir 'habis'.
Hanya bentuk penghormatan kepada Valentino Rossi-lah yang 'terkesan' menjadi penghalang Yamaha untuk terang-terangan mendepak sang legenda.
Alih-alih memecat Valentino Rossi, Yamaha tampak seolah menunggu The Doctor untuk resign dari dunia balap.
Berikut sejumlah kabar populer seputar karier Valentino Rossi:
Sinyal 'Stop' dari Yamaha
Yamaha memberi sinyal kepada 'stop' Valentino Rossi melalui pernyataan sang managing Director Yamaha, Lin Jarvis .
Lin Jarvis berharap tidak akan ada konflik jika Valentino Rossi akhirnya pensiun dari MotoGP
Valentino Rossi masih terikat kontrak dengan Yamaha hingga akhir 2020, tetapi telah mengalami penurunan performa di dua musim terakhir.
Legenda hidup MotoGP tersebut bahkan hanya mampu meraih delapan poin dari empat balapan terakhir.
Lebih buruk lagi, The Doctor sempat gagal finis dalam tiga balapan berturut-turut di Mugello, Catalunya, dan Assen.
Rentetan hasil minor itu membuatnya terjun bebas ke posisi 6 di klasemen sementara, di bawah rekannya, Maverick Vinales.
Valentino Rossi juga berada di bawah bayang-bayang kecemerlangan pembalap tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, sejak seri Eropa.
Pembalap debutan asal Perancis itu justru mampu menunjukkan kualitasnya dengan meraih tiga pole position dan dua kali naik podium.
Dikutip Bolasport.com dari Motorsport.com, Lin Jarvis (Bos Yamaha) juga mengakui bahwa Valentino Rossi bukan lagi masa depan Yamaha.
"Hingga 2010, Valentino telah mempersembahkan empat gelar untuk Yamaha, yaitu pada 2004, 2005, 2008, dan 2009. Maka kepindahannya ke Ducati sungguh berdampak besar bagi kami."
"Kini dia berada di tahap yang berbeda dalam hidup dan kariernya. Dengan segala hormat, dia tidak lagi menjadi bagian dari keikutsertaan kami dalam MotoGP di masa depan"
Baca: Seputar Kemenangan Persib Atas PSIS: Dari Gol King Eze Hingga Racikan Istimewa Meneer Robert Alberts
Baca: Hasil Bali United Vs PSS Sleman: Diwarnai Gol Bunuh Diri, Skor 2-0 Babak Pertama
Baca: Video Adu Mulut Sarri dan Cristiano Ronaldo Warnai Kekalahan Juventus Lawan Tottenham Hotspur
Baca: Link Live Streaming Barito Putera vs Persela Lamongan: Live OChannel Via Vidio.com
Baca: Link Live Streaming Perseru Badak Lampung FC Vs Borneo FC Sore Ini: Live OChannel
Jarvis melanjutkan bahwa Rossi sangat mungkin masih bersama Yamaha dalam dua atau tiga tahun ke depan.
"Kami akan melihat apakah dia masih kompetitif. Namun kami tak lagi terlalu mengandalkannya," kata Lin Jarvis.
"Bukannya dia tidak penting. Dia tetap penting. Namun peran fungsinya tentu akan berbeda. Kami berharap ke depannya dia masih bisa menjadi partner dan brand ambassador kami," tutur Lin Jarvis.
Selanjutnya, Jarvis berharap keputusan pensiun The Doctor bisa menjadi keputusan dari dua belah pihak, yakni Yamaha dan Rossi.
Baca: Jadwal Siaran Langsung ICC 2019 Pekan: Real Madrid vs Arsenal, Juventus vs Inter Milan, Live TVRI
Baca: Link Live Streaming Real Madrid vs Arsenal, Bayern Muenchen vs AC Milan di ICC 2019: Live Mola TV
Baca: Video Aksi Memukau Takefusa Kubo Si Messi dari Jepang Saat Real Madrid Vs Bayern Muenchen
Baca: Kabar Populer Soal Manchester United: Rumor Bursa Transfer Pemain MU Hingga Jadwal ICC 2019
Baca: Jadwal Lengkap Liga Inggris 2019 Pekan Pertama: Big Match Manchester United Vs Chelsea
Akan tetapi, Lin Jarvis mengharapkan inisiatif pertama datang dari sang pembalap sendiri.
"Keputusan pensiun akan menjadi keputusan bersama. Namun tentunya dia akan memberi sinyal pertama," ucapnya
"Karena dia orang pertama yang memutuskan apakah dia masih kompetitif untuk balapan, atau masihkah dia memiliki motivasi untuk itu."
"Namun saya sama sekali tidak mengharapkan ada konflik. Saya yakin kami bisa sampai pada pemikiran yang sama pada saat yang sama," kata Lin Jarvis melanjutkan.
Adapun The Doctor telah berusia 40 tahun pada bulan Februari lalu.
MotoGP musim 2019 adalah musim ke-20 baginya balapan di kasta tertinggi balap motor dunia ini.
Valentino Rossi juga telah tujuh kali menjadi juara dunia, hanya terpaut satu piala dari pemegang rekor sepanjang masa, Giacomo Agostini.
Faktanya The Doctor Tak Pernah Baca Berita
Ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi, buka suara terkait isu pensiun sang anak yang mulai kerap terdengar.
Dengan usia 40 tahun dan performa yang makin menurun, banyak pihak beranggapan jika masa pensiun Valentino Rossi akan segera tiba.
Bahkan, Lin Jarvis (Bos Yamaha) secara terang-terangan menyebut The Doctor bukan lagi bagian dari masa depan tim pada ajang MotoGP.
Baca: Bos Yamaha Sebut Valentino Rossi Bukan Bagian dari Masa Depan: Jangan Ada Konflik Saat Berpisah
Jarvis mengatakan jika sang pembalap masih bisa bertahan selama 1-3 tahun lagi bersama Yamaha, tetapi level ketergantungan mereka pada sosok Valentino Rossi akan berbeda.
Meski demikian, Graziano Rossi menyebut anaknya masih tak memperdulikan segala isu pensiun yang berkembang di publik.
"Vale tak peduli sama sekali dengan rumor itu. Seperti biasa, dia tak pernah membaca (berita) yang membuatnya khawatir," ujar Graziano dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Mungkin Vale merasa khawatir karena ada sejumlah masalah yang timbul. Namun dia sama sekali tidak kehilangan motivasi," tuturnya melanjutkan.
Lebih lanjut, Graziano Rossi yang juga seorang mantan pembalap motor coba menelaah apa yang sedang dialami oleh sang anak.
Menurut pria 65 tahun itu, penurunan performa Valentino Rossi dalam beberapa tahun terakhir lebih disebabkan karena kendala teknis yang dialami Yamaha.
"Ada momen di mana Vale dan timnya seperti berjalan tanpa arah. Pengembangan motor saat ini begitu rumit," ujar Graziano.
"Bukan rahasia, semua orang tahu Yamaha adalah motor terlambat di lintasan saat ini baik dalam aspek kecepatan maksimal dan akselerasi," ucapnya melanjutkan.
Meski demikian, Graziano Rossi masih menyimpan keyakinan sang putra bakal bangkit saat MotoGP 2019 kembali bergulir awal bulan Agustus nanti.Saat ini, MotoGP 2019 memang tengah memasuki masa jeda musim panas setelah menuntaskan seri balapan kesembilan di Jerman.
"Saya yakin di Brno (GP Ceska 2019) Vale akan siap 80 persen dan akan bertarung untuk podium pada balapan selanjutnya," tutur Graziano Rossi.
Valentino Rossi sendiri memanfaatkan masa jeda tengah musim untuk berlibur di Ibiza, Spanyol.
Di sana, pria asal Italia ini menghabiskan waktu untuk bersantai dengan kerabat terdekatnya termasuk sang kekasih, Francesca Sofia Novello.
Kegiatan ini diharapkan mampu menurunkan tingkat stres Valentino Rossi sebelum kembali mengaspal di ajang MotoGP 2019.
MotoGP 2019 sendiri bakal kembali bergulir pada awal Agustus nanti dengan menggelar seri kesepuluh di Republik Ceska.GP Republik Ceska 2019 dijadwalkan berlangsung di Automotodrom Brno pada 2-4 Agustus 2019.
Pebalap Calon Pengganti Valentino Rossi
Yamaha dikabarkan kini fokus untuk menyiapkan pembalap yang potensial sebagai calon pengganti Valentino Rossi, yakni Fabio Quartararo.
Pembalap asal Prancis ini dikabarkan akan menggantikan posisi Rossi apabila memang pindah dari Yamaha.
"Dari waktu ke waktu ada kombinasi yang luar biasa dari keadaan, dengan kedatangan seorang pembalap hebat untuk sepeda motor tertentu, dan semuanya cocok," kata Jarvis tentang Quartararo.
"Dia memiliki rekam jejak hebat untuk di depan dan saya berharap dia terhubung dengan Yamaha, kami akan melakukan segala daya untuk mempertahankannya dari tim lain. " tutupnya.
Sejauh ini Rossi berada di posisi ke-6 klasemen pembalap, kalah dari rekan setimnya, Maverick Vinales.
Pada race terakhir, Valentino Rossi menempati posisi ke-8, dan sejauh ini gagal finish sebanyak tiga kali.
Isu berhentinya Rossi dari MotoGP sudah ada sejak kegagalannya di MotoGP Assen Belanda.
Pembalap senior tersebut mengakui kehilangan arah untuk memperbaiki performanya.
"Saya tidak punya ide yang jelas tentang apa yang tidak berhasil, tetapi perasaan yang saya miliki pada sepeda itu tepat: saya tidak bisa keluar dari tikungan." ujar Rossi.
Situasi tidak membaik bagi Rossi setelah Race di Assen, membuatnya sempat berpikir untuk pindah dari tim Yamaha.
Ia juga mengkiritik motornya Yamaha YZR-M1, yang tidak sebaik musim lalu.