News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

One Pride Pro Never Quit

Undefeated Never Quit Partai Terpanas Sepanjang Sejarah Indonesia Tiga Perebutan Gelar di Satu Malam

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Undefeated Never Quit Partai Terpanas Sepanjang Sejarah Indonesia Tiga Perebutan Gelar di Satu Malam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - One Pride Pro Never Quit, Promotor MMA terbesar di Indonesia dengan lebih dari 200 laga per tahun serta menghadirkan 300 petarung yang berasal dari 50 klub yang tersebar di Indonesia, kembali akan menghadirkan Fight Night dari Tennis Indoor Senayan, Jakarta pada 27 Juli 2019.

Fight Night ke 30 nanti akan menyajikan partai utama pertahanan sabuk juara nasional kelas welterweight One Pride Rudy “Ahong” Gunawan melawan Theodorus Ginting.

Rudy “Ahong” Gunawan, pria kelahiran Jakarta ini belum terkalahkan di One Pride Arena. Ahong saat ini lebih dikenal sebagai KOKO (King of KO), karena kemampuan tangan kanannya yang bisa mengakhiri perlawanan musuhnya secepat kilat.

Pemegang Dan-4 Jiu Jitsu Jepang ini terbukti mengakhiri semua pertarungan gelarnya dengan KO tidak lebih dari 30 detik. Hal itu termasuk 3 kali memecahkan rekor KO tercepat di kelas welterweight One Pride.

Tidak hanya handal di atas, permainan bantingan dan kuncian Ahong mengantarnya untuk mewakili Indonesia di cabang olah raga Jiu Jitsu pada Asian Games 2018 lalu. Pada pertahanan gelar keempatnya, Ahong akan menghadapi lawan terberatnya, Theodorus Ginting.

Theodorus “Singa Karo” Ginting, putra Karo kelahiran Jakarta ini sudah menorehkan banyak prestasi pada berbagai ajang olahraga, termasuk memegang gelar tinju nasional, kejuaraan kickboxing, dan MMA.

Sejak debutnya di One Pride pada bulan September 2017, pemegang sabuk biru Brazilian Jiu Jitsu dari Carlson Gracie ini juga belum pernah terkalahkan.

Theo dikenal sebagai fighter dengan kemampuan tarung yang lengkap dan bisa mengakhiri perlawanan baik pada permainan atas maupun permainan bawah.

Perseteruan antara kedua fighter ini sudah dimulai sejak bulan Februari 2018, di mana Theo mengatakan “Tahun ini, Ahong bukan siapa-siapa”. Theo juga menantang Ahong untuk merebut sabuk juara kelas welter.

Namun, kesempatan itu tidak jatuh padanya, Ahong juga harus memulihkan diri dari patah tangan pada pertandingan terakhirnya, sehingga kesempatan Theo pun kembali tertunda.

Selama masa pemulihan Ahong, Theo telah bertarung 2 kali dengan mempertaruhkan posisi penantang gelarnya, sehingga perseteruan keduanya pun semakin panas, mulai dari Ahong menyebut tindakan Theo layaknya “petarung abal-abal” dan “mental pengecut” (Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=I5QEen5oS9I), yang dibalas dengan video kekalahan Ahong di test event timnas Jiu Jitsu di Singapura (Sumber: https://www.instagram.com/p/BoWZkL0ABvj/?utm_source=ig_web_copy_link). Tentunya, perang kata yang terjadi ini akan diselesaikan dengan cepat pada Fight Night 30 ini.

Undefeated Never Quit Partai Terpanas Sepanjang Sejarah Indonesia Tiga Perebutan Gelar di Satu Malam

Laga co-main event, Jeka Saragih akan mempertahankan Sabuk Juara Nasional One Pride kelas ringan untuk keempat kalinya. Setelah kalah pada pertandingan perdananya, “Si Tendangan Maut” sukses menghentikan 6 lawan di laga selanjutnya, termasuk membalaskan kekalahan pertarungan perdananya dari Kevin Sulistio.

Pria asal Simalungun, Sumatera Utara ini dikenal sebagai fighter yang agresif. Didukung kekuatan dan stamina yang tinggi, Jeka selalu menyerang maju dan sering melakukan gerakan-gerakan yang tidak terduga, seperti membanting Victor Johanis 7 kali dalam 1 ronde, atau memaksa M Fuad menyerah hanya dari tendangan kakinya.

Jeka akan menghadapi tantangan terberat dalam karirnya pada pertahanan gelar keempatnya melawan Hendrik Tarigan.

Hendrik Tarigan adalah salah satu fighter yang naik daun di kelas ringan One Pride Pro Never Quit. Hendrik belum pernah kalah sejak debut MMA Profesionalnya pada tahun 2017, dan baru sekali menyerahkan pertarungannya kepada keputusan juri.

Kemenangannya dari lawan-lawan kelas atas, seperti penantang gelar juara nasional MMA One Pride kelas ringan dan welter, Hatoropan Simbolon dan Zuli Silawanto, mengantar Hendrik untuk menantang sabuk juara nasional MMA kelas ringan yang sekarang dipegang Jeka Saragih.

Setelah menelan kekalahan melawan Lorensius Andi, Pipit “Komet” Priyatin mengalihkan persiapannya ke Bali MMA. Hasil kerja kerasnya terbukti, hanya perlu 26 detik untuk menang dengan KO spektakuler pada pertandingan terakhirnya melawan Nizardur Rohman.

Hal itu sekaligus menorehkan KO tercepat di kelas Atom One Pride Pro Never Quit. Kini fighter asal Kebumen itu akan berhadapan kembali dengan Lipin Sitorus untuk menentukan siapa penantang sabuk juara nasional kelas Atom yang dipegang Ade Permana.

Lipin Sitorus sebagai pegulat terbaik di kelas Atom One Pride Pro Never Quit, ia berhasil memenangkan 2 pertandingan terakhirnya dengan permainan gulatnya yang dominan, digabungkan dengan ground and pound yang efektif.

Bagi petarung The Crazy Camp ini, contender fight Sabtu nanti lebih dari sekedar pertarungan, tapi juga ajang untuk membalaskan kekalahan satu-satunya di ajang MMA Profesional.

Juara kelas straw asal Sidoarjo, Gunawan Sutrisno Putra merupakan veteran One Pride sejak event pertamanya tahun 2016. Ia berhasil menunggangi 8 kemenangan berturut-turut selama lebih dari 1000 hari, yang mana ia merebut sabuk juara nasional kelas Strawweight dari Brando Mamana dan mempertahankannya sebanyak 3 kali.

Juara wushu sanda ini dikenal sebagai petarung yang bisa menyesuaikan gaya bertarungnya dengan cerdik, dan bisa bertarung dengan efektif di berbagai jarak, baik itu mengganggu gerakan lawan dari jauh, baku hantam dari jarak dekat, atau membawa pertarungan ke bawah. “Wong Fei Hung” akan membutuhkan semua keahliannya untuk menghadapi Edowar Virnanda pada pertahanan gelarnya yang keempat.

Perjalanan Edowar Virnanda untuk menantang sabuk juara harus tertunda dari bulan Maret lalu karena alasan medis. “The Crazy Joker” dikenal dengan walkoutnya yang menghibur dan permainannya yang tajam.

Edowar memulai karir professional MMAnya sebagai seorang brawler agresif yang seringkali jatuh ke dalam jebakan lawannya.

Setelah kekalahan terakhirnya, ia tumbuh menjadi fighter yang lebih taktis, yang tentunya diperlukan untuk merebut sabuk juara nasional kelas straw dari tangan Gunawan Sutrisno Putra.

Seperti apa keseruan pertarungan para fighter terbaik One Pride Sabtu nanti? Saksikan One Pride Pro Never Quit Fight Night 30: Undefeated Never Quit LIVE di tvOne Sabtu, 27 Juli 2019 pukul 22.00 WIB, atau live streaming melalui aplikasi tvOne Connect.

Bagi masyarakat dan pecinta MMA yang ingin menyaksikan langsung bisa datang langsung ke Tennis Indoor Stadium, Jl. Pintu Satu Senayan, Jakarta, GRATIS!

Silakan kunjungi www.onepride.net, ikuti kami di Twitter @OnePrideTVOne, Instagram, Youtube, dan FB di @OnePrideIMMA.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini