Ayah Valentino Rossi Tanggapi Isu Pensiun Putranya dari MotoGP: 'Ia Tidak Peduli'
TRIBUNNEWS.COM - Ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi membela anaknya terkait gosip hengkangnya Valentino dari Yamaha, bahkan pensiun dari MotoGP.
Valentino Rossi yang saat ini telah menginjak usia 40 tahun, berhasil naik ke podium dua kali di musim 2019 ini.
Namun impiannya untuk menjadi juara di tahun 2019 seakan terkikis karena insiden di Mugello, Barcelona dan Assen.
Hanya 5 poin di belakang rekannya Maverick Vinales, impian Rossi menjadi juara dunia untuk yang ke-10 kalinya runtuh saat Marc Marquez masih kokoh di puncak klasemen.
Setelah 9 kali balap di tahun 2019 ini, Valentino hanya meraih 80 poin.
Poin terburuk keduanya yaitu saat Valentino bersama Ducati di tahun kedua (2012) dengan hanya meraih 82 poin.
Namun tahun ini masih lebih buruk daripada tahun 2012 lalu.
Di tahun 2012, Valentino berada 103 poin di belakang sang pemimpin Jorge Lorenzo.
Tapi tahun ini, ia berbeda 105 poin dari Marc Marquez.
Masih ada 10 seri balap lagi di tahun 2019 ini dan nasib Valentino Rossi masih belum bisa diprediksi.
Namun, ayah Valentino memberi tanggapan terkait isu tak sedap putranya.
"Vale tidak peduli pada gosip tersebut, karena, seperti biasa, ia tidak pernah membaca sesuatu yang membuatnya khawatir," ungkap Graziano Rossi pada Gazzetta Sportiva.
"Fisiknya prima, mungkin kalian khawatir karena ada beberapa masalah beberapa kali," lanjutnya.
"Tapi ia tak pernah tak termotivasi, tak pernah."
"Biasanya ketika ia sedikit tertekan pada beberapa hal, ia tidak lambat, tapi kebalikannya."
Sementara itu, bos tim Yamaha Lin Jarvis mengakui bahwa Valentino "bukan lagi masa depan" bagi tim.
Meski begitu, Jarvis tidak mengatur Rossi untuk memperpanjang kontraknya, yang akan berakhir pada akhir 2020.
"Sampai tahun 2012, Valentino sudah memberi kami 4 kali juara, yaitu tahun 2004, 2005, 2008, dan 2009, jadi saat ia pergi meninggalkan kami (pindah ke Ducati), dampaknya sangat besar bagi kami."
"Mungkin rasanya sama jika Marquez meninggalkan Honda sekarang," ucap Jarvis pada Motorsport.com.
"Sekarang ia berada di tahap yang berbeda pada hidupnya, tahap yang berbeda pada kariernya, dan dengan hormat dia bukanlah lagi masa depan bagi kami di MotoGP."
"Dia masih bisa di sini untuk beberapa tahun, dua atau tiga tahun lagi, kami akan melihat berapa lama ia masih termotivasi untuk kompetisi."
"Tapi hubungan kami berbeda sekarang."
"Bukan berarti dia tidak penting, dia penting."
"Tapi perannya dan fungsinya akan berbeda tapi saya berharap ia akan menjadi brand ambassador dan partner kami saat ia mulai menua."
Di tahun 2018, Rossi menduduki popsisi ketiga, tanpa meraih posisi pertama sekalipun.
Kemenangan terakhirnya yaitu di Dutch TT pada Juni 2017, sekitar 36 pertandingan yang lalu.
Rossi pernah berada di masa sulit, 44 balap tanpa menang berturut-turut di antara tahun 2010 dan 2013.
Setelah menyelesaikan balap German Grand Prix di posisi ke-6, Rossi tak beranggapan usia menjadi penyebab kemundurannya.
"Memang benar aku tua, tapi masalahnya tahun lalu juga aku sudah tua," ucapnya setelah balapan pada autosport.com.
"Juga lima tahun lalu aku sudah tua"
"Tapi sejujurnya aku tidak berpikiran aku sudah menyerah, atau aku tidak lagi fokus, atau bahkan tidak bermotivasi untuk balap lagi, tidak sama sekali."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)