TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Posisi pegokart Qarrar Firhand Ali dari tim Tanada Racing Team, usai balapan di Serie 5 Kejurnas Karting Eshark di Sirkuit Karting Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019) memang belum beranjak.
Hal ini dikarenakan putra bungsu pasangan mantan pembalap Firhand Ali dan Aimaa Fatimah ini kembali finis kedua secara overall di kelas kadet.
Pembalap yang baru menginjak usia 8 pada 7 Januari lalu ini terus berusaha melakukan yang terbaik dengan semua kemampuan yang ia punya, tapi lagi-lagi, Al begitu Qarrar disapa mengalami kendala lantaran ia 'disodok' dari belakang sehingga posisinya harus turun. Padahal sejak start ia sudah berusaha melakukan overtake dengan baik.
Tapi, lantaran 'disodok' dari belakang, Al harus puas hanya finis kedua setelah Raffael Kamal, Al, dan Calvin Wibowo di posisi ketiga. Target juara melayang lagi. Tapi, Al lebih banyak ditenangkan oleh manajernya, Fariz Lutfi.
“Saya selalu punya ambisi bisa juara di setiap balapan karena itu merupakan target utama, tapi kadang kalau disodok lawan dari belakang itu cukup bikin saya bingung,” tutur pelajar SD Al-Azhar Pusat, Jakarta ini polos. Bahkan, Al mengaku kerap kesal dengan kondisi itu yang membuat fokus nya lantas terbagi.
Untungnya sang manajer, Lutfi selalu tahu bagaimana cara menenangkan Al.
“Al ini masih sangat muda. Tentu saja selain latihan fisik dan skill, ia juga harus diberi pembelajaran secara mental. Bagaimana ia memanej emosinya untuk tetap bisa menjaga penampilannya tetap stabil dalam setiap kendisi, tentu ia juga harus terus belajar memperbaiki catatan waktunya,” jelas Luthfi yang berharap Al bisa lebih baik lagi di putaran dan balapan selanjutnya.