TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Basket Putri Putri Universitas Esa Unggul (UEU) sukses mempermalukan tuan rumah Universitas Pelita Harapan (UPH) pada lagai final LIMA Basketball: Air Mineral Prim-A Greater Jakarta Conference (GJC) Season 7, Rabu (31/7/2019) .
Kendati mendapat dukungan penuh dari para penonton, namun The Eagles harus rela menyakikan mahkota juara jatuh ke tangan lawan setelah mereka kalah dengan skor 53-63.
Bagi UEU kemenangan di Sports Center UPH ini sekaligus juga revans atas kekalahan di tempat dan tim yang sama pada tahun lalu.
Atas misi itu pula, the Swans yang jadi julukan UEU langsung tampil agresif sejak tip- off. Sempat menahan perolehan poin tuan rumah selama empat menit pertama, UEU unggul 8-3 di lima menit pertama.
Kuarter pertama berakhir dengan skor 12-9 untuk UEU. Student-athlete UEU, Jane Charissa Adelaide Purwandoyo, menjadi motor timnya di kuarter pembuka ini dengan torehan enam poin.
Pertarungan mengetat di sepuluh menit kedua. Kedua tim bergantian mengambil momentum.
UEU melesat di bagian pertama kuarter kedua dengan tambahan sembilan angka. Selain produktivitas tinggi, UEU juga menunjukkan pertahanan kuat.
Ini terlihat saat UPH tak bisa mencetak poin selama enam menit. Akan tetapi, UPH melejit di empat menit terakhir kuarter kedua ini. Selain menahan perolehan UEU menjadi empat poin saja,
UPH mengukir 12 poin. UEU masih unggul 25-21 saat turun minum antarparuh pertandingan menarik ini.
Tempo lebih meningkat d paruh kedua laga puncak ini.
UPH sempat diatas angin dan menyamakan skor 34-34 di pertengahan kuarter tiga. Namun, UEU bisa kembali memperlihatkan kelebihan dalam serangan sekaligus pertahanan untuk menutup kuarter ini dengan angka 46-38.
Hal serupa berlanjut di kuarter akhir juara bertahan LIMA Basketball Nationals ini meski UPH, bisa memangkas jarak ketertinggalan mereka menjadi tujuh angka (47-54).
Namun itu tak cukup karena tim the Swans berhasil mempertahankan keunggulan dan menutup pertandingan dengan keunggulan.
Dengan hasil ini Andi Oktafiyanto, asisten pelatih putri UEU, mengatakan, permainan yang sekarang, anak-anak lebih semnangat dari pada tahun lalu. Jadi, lebih terpacu untuk mengalahkan tuan rumah di kandangnya sendiri.
"Yang pasti, melihat nasional nanti akan lebih berat lagi. Karena goalnya bukan di sni, tapi kami i di nasioal. UPH juga bagus dari segi pertahanannya. Tapi mereka tidak memiliki pada apa yang kami miliki. Dan itu rahasia,” kata pelaih UEU.
Balas Kekalahan
Kekalahan di bagian putri tersebut membuat skuat putra UPH tampil trengginas. Berbekal status juara bertahan sekaligus bermain di depan publik sendiri, menjadi penambah semangat the Eagle putra kala menghadapi UEU Putra. Hasilnyapun tak mengecewakan.
Fans yang memadati sport hall UPH yang mayoritas adalah pendukung tuan rumah bisa bersorak gembira saat rekan mereka berhasil menumbangkan lawan dengan skor 74-52.
Kemenangan yang sekaligus bayar lunas utang kekalahan yang diderita tim putri mereka yang lebih dahulu kalah pada laga sebelumnya.
Meski dapat dukungan penuh, bukan berarti UEU bisa ditaklukkan dengan mudah oleh Muhamad Arighi dan kawan-kawan.
Sejak menit pertama, tensi tinggi dan adu ngotot dalam perebutan bola antar kedua tim sudah berlangsung.
Hasilnya, perolehan poin pun berlangsung ketat dan saling susul menyusul.
Paru perdana kuarter awal skor sempat imbang 8-8, dan terus berlanjut hingga akhir kuarter yang berakhir dalam kedudukan 17-17.
Namun memasuki kuarter dua, UPH melesat dengan cepat sejak kuarter kedua. Keunggulan tim ini tidak lepas dari permainan cantik Muhamad Arighi yang menyumbangkan 10 angka. Atas poin sumbangan . Student-athlete ini membuat UPH unggul 38-26 atas UEU saat menutup kuarter dua.
UEU mencoba mengejar keunggulan sang tuan rumah. Namun, delapan menit kuarter ketiga, UPH semakin jauh meninggalkan lawannya.
UPH mencatat keunggulan 55-38 atas UEU di akhir kuarter ini.
Mendekati kuarter pamungkas, tuan rumah kian meraja lela sekaligus mempersempit ruang bagi tim lawan menambah poin.
Erlan Perkasa dkk. berkali-kali melakukan percobaan untuk mengangkat UEU, tapi dihadang oleh pertahanan tim UPH. UEU bahkan kerap kehilangan bola.
UEU masih belum mampu meruntuhkan perlawanan tuan rumah. Di empat menit terakhir kuarter pamungkas, kedua tim praktis menurunkan tim pelapis seiring skor keduanya berselisih 20 angka.
Gelar pun digenggam tuan rumah. UPH mempertahankan gelar dengan membukukan kemenangan 74-52 atas UEU.