News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tim Catur Indonesia di 4th Eastern Asia Youth Chess Championship: 9 Kali Menang 2 Remis di Ronde I

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Catur Indonesia di 4th Eastern Asia Youth Chess Championship

TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Tim Catur Indonesia berhasil meraih 9 kemenangan dan 2 remis pada Ronde Pertama di 4th Eastern Asia Youth Chess Championship.

Hal ini diungkapkan oleh Head of Delegations tim Indonesia, Agus Mulyono.

“Tim Indonesia mengawali ronde pertama dengan mencatat 9 kemenangan dan 2 remis. Gilbert Elroy Tarigan dan WFM Nur Aini Rasyid terpaksa harus bertahan seri pada babak pertama ini,” ungkap Agus yang juga menjabat sebagai Social Investment Manager PT Japfa Comfeed Indonesia.

Pertandingan babak pertama menurut Agus mampu menumbuhkan optimisme tim catur Indonesia. Pasalnya kemampuan pecatur Indonesia cukup diperhitungkan.

Meski demikian lawan yang nanti akan dihadapi Indonesia tidak bisa dianggap remeh.

“Pecatur dari China, Hongkong, dan Taiwan juga harus diperhitungkan kemampuannya. Karena banyak bakat baru yang muncul. Harapannya optimisme tersebut akan mampu menjadi bahan bakar semangat tim catur Indonesia. Terutama pada hari ketiga tidak hanya tanding catur klasik tetapi juga ada kompetisi Blitz Chess yang juga akan diikuti oleh seluruh delegasi dari Indonesia," jelas Agus.

PSERTA TERMUDA DENGAN STRATEGI MENGANCAM

Salah satu peserta termuda dari Indonesia, As Syahsyah Syakish Thirof yang masih berusia 8 tahun berhasil menaklukkan lawannya pecatur dari Singapura, Haresh Venkata Narayanaswamy.

Pertandingan babak pertama keduanya menunjukkan kemampuan As Syahsyah untuk melakukan ancaman yang strategis di jantung pertahanan lawan.

“As syahsyah mampu membuat langkah-langkah strategis yang mengancam lawan dan mampu membuat jebakan sehingga lawan terpaksa mengambil langkah blunder. As syahsyah yang bermain di putih, pada langkah-9 memakan pion hitam di posisi f7. Posisi tersebut membuat mentri lawan di bawah ancaman kuda," jelas Agus Mulyono.

Langkah yang dibuat As Syahsyah tersebut membuat lawan harus memakan kuda di posisi f7 dengan benteng.

Tak gentar dengan gertakan lawan, pecatur muda dari kediri ini kemudian menjawab dengan memajukan gajah untuk memakan benteng di posisi f7.

Akhirnya, lawan dipaksa untuk memaksa memakan gajah putih dengan menggunakan raja.

“Kemudian langkah dilanjutkan dengan pion putih makan gajah hitam (fXe3). Posisi tersebut, sudah membuat As Syahsyah unggul kualitas. Kemampuan As Syahsyah untuk membuat ancaman betubi-tubi pada akhirnya membuahkan hasil dengan skak mati raja hitam di posisi g7 menggunakan mentri di f6 pada langkah 24,” ujar Agus Mulyono.

Menurut Taufik, pertandingan di bangkok kali ini menjadi momentum untuk menguji kemampuan pecatur muda Indonesia.

Keberhasilan tim pada babak awal ini menujukkan para pecatur Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pecatur yang diperhitungkan di Asia.

“Pertandingan kali ini merupakan investasi yang luar biasa untuk memberikan kesempatan kepada pecatur muda Indonesia. Dukungan JAPFA kali ini merupakan sebuah investasi untuk dunia catur Indonesia di masa datang. Harapannya di tangan anak-anak muda inilah Indonesia mampu berada di puncak klasemen catur dunia,” papar Agus Mulyono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini