TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Peluang Tim Catur Indonesia yang disponsori oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk untuk mendapatkan medali emas di nomor catur klasik pada 4th Asia Youth Chess Championship terbuka lebar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Head of Delegation tim Catur Indonesia, Agus Mulyono setelah pertandingan ronde ke-5 di Bangkok hari ini (5/8).
“Setelah pertandingan di Ronde kelima, potensi Indonesia untuk mendapatkan emas di nomor klasik semakin lebar. Setidaknya ada 3 pecatur Indonesia menjadi pemimpin klasemen, Aura Cahyati Alfian pada G-10, Nayaka Budhidharma pada U-14, dan Gilbert Elroy Tarigan pada U-16,” ujar Agus Mulyono yang juga menjabat sebagai Social Investment Manager PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Selain ketiganya, menurut agus tim indonesia berada di posisi klasemen ke-2 sampai sampai ke-10 dengan jarak point bervariasi antara 0,5 hingga 1,5 point.
Meski peluang terbuka lebar, perjuangan berat masih diperlukan di sisa empat babak terakhir.
“Dua WFM Christine Elisabeth dan WFGM Nur Aini Rasyid berada di peringkat 2 dan peringkat 6 di kelompoknya masing-masing. Keduanya meskipun belum menguasai klasemen masih memiliki kemungkinan untuk mendapatkan emas,” kata IM Taufik Halay, pelatih tim Indonesia.
Taufik menjelaskan pencapaian point diantara pemain tidak berjarak lebar. Sehingga perebutan untuk posisi puncak klasemen masih terbuka dan sangat ketat.
Butuh perjuangan keras dari tim Indonesia agar bisa mendapatkan medali baik emas ataupun perak.
“Empat pertandingan terakhir akan menjadi sangat berat, karena merupakan perebutan puncak klasemen oleh para pemain terkuat. Dengan jarak rata-rata hanya 0,5 point hingga satu point bahkan ada beberapa yang memiliki point saja membuat akhir pertandingan tidak bisa diprediksi,” jelas Taufik.
Taufik menambahkan selain pertandingan catur klasik, Tim Indonesia harus menghadapi pertandingan catur cepat pada hari rabu, 7 agustus 2019.
Pertandingan tersebut akan menjadi pertandingan sisipan yang cukup menantang bagi Tim Indonesia.
“Pola pertandingan berbeda antara catur cepat dan catur klasik membutuhkan stamina dan ketahanan mental pemain Indonesia. Namun dengan pertandingan catur kilat sebelumnya nampaknya Tim Indonesia bisa menjawab tantangan tersebut,” urai Taufik.